Tepat tanggal 14 Maret tahun lalu, pukul 12.00-13.00 saya mempresentasikan hasil studi yang telah saya lakukan selama 7 bulan belakangan. Musim semi memang sudah mulai memunculkan tanda-tandanya, satu dua bunga pun telah mekar, meski tak banyak, perjalanan dari housing menuju kampus menyenangkan dengan adanya warna hijau yang mulai ada. Sembari mengayuh sepeda, komat-kamit saya berbicara sendiri, mungkin bagi pesepeda lain yang menyaksikan hal ini, menganggap saya kurang sehat. Tapi namanya juga di Belanda, setiap manusia bisa melakukan apa saja dan tidak akan ada yang berkomentar.
Saya berlatih mengingat setiap urutan dari powerpoint yang siap untuk saya presentasikan.
Kemarin, sekitar pukul 5 sore lewat, saya masih duduk diruang presentasi bersama dengan pembimbing saya. Beliau duduk, tegak dan mulai menyimak dengan seksama saat saya mulai melakukan latihan presentasi. Beliau tersenyum simpul sembari menulis beberapa catatan yang saya yakin adalah penting. Setelah menyelesaikan presentasi, sayapun duduk bersebelahan dengan beliau. Coba tebak apa kalimat pertama yang beliau utarakan?
“Bagaimana perasaanmu, apakah kamu senang terhadap presentasimu?”, merasa kaget dan tak menyangka akan ditanyakan pertanyaan demikian, agak kikuk saya menjawab, “Iya senang, namun saya rasa pasti akan ada hal yang perlu saya perbaiki, tambahkan atau kurangi”. Beliau tersenyum lagi, lalu berkata dengan nada santai namun serius, “Selamat Agustin, kamu telah melakukannya dengan baik, kamu harus senang”. Beliau kemudian menyambung kalimatnya “jangan lupa bernafas” dengan nada bercanda dan tertawa. “Materi presentasi yang telah kamu bawakan sudah bagus dan menarik, tapi ada beberapa poin penting yang mungkin akan lebih bagus jika diperbaiki”.
Beliaupun kemudian meminta saya untuk satu persatu menampilkan slide powerpoint. Slide demi slide beliau berikan masukannya, di slide yang sudah bagus beliau tak segan memuji. Sedangkan untuk slide yang dapat diperbaiki, beliaupun mengemukakan pendapatnya, mulai dari tulisan yang terlalu kecil, efek powerpoint yang mungkin bisa saya tambahkan, serta pengurangan atau penambahan informasi yang dapat memperkaya materi presentasi saya. Beruntungnya saya memiliki pembimbing yang sedemikian detailnya (tak jarang mahasiswa yang dibimbing beliau banyak yang mengeluh mengenai hal ini). Namun, bagi saya itu merupakan kelebihan dan keberuntungan tersendiri, karena saya mau apa yang saya kerjakan bisa maksimal serta membuat pembimbing saya senang. Beliau juga menekankan kepada saya untuk menyampaikan materi dengan lebih pelan dan jangan lupa bernafas (beliau bilang nanti tersedak jika tidak), sambil melemparkan senyuman. Akhirnya pertemuan kamipun selesai, tak disadari ternyata satuan jam sudah berlalu. Sebelum kami meninggalkan ruangan, beliau berpesan lagi, “istirahatlah, kamu sudah melakukan yang terbaik”. Thanks a lot Lisa.
Tanggal 14 Maret 2017, tepat pukul 12.00 ruang presentasi ditutup, ruangan tampak penuh. Tak disangka ternyata banyak kawan-kawan saya datang untuk menyaksikan saya dalam penuntasan atau purna tugas penelitian. Kursi-kursi dari ruangan sebelahpun diangkut dan langsung terisi. Seorang profesor dari chair group sayapun sempat berkomentar, mungkin saatnya kita meminta ruangan yang lebih besar. Gelak tawa beberapa dosen lainpun terdengar, merespon pernyataan beliau.
Hari ini seminar hasil dari penelitiannya saya berlangsung tuntas, alhamdulillah lancar dan menyenangkan. Jajaran staff di chair group, semuanya datang (suatu hal yang jarang terjadi), mahasiswa kawan-kawan satu jurusan dan jurusan lainnyapun ikut hadir. Well done, Agustin!!! Well done. Saya tutup presentasi saya hari ini dengan video berdurasi satu menit 13 detik yang diakhir dengan riuh tepuk tangan dari audiens.
Terakhir dalam sesi tanya jawab, sayapun diberikan ucapan selamat dan pujian dari Profesor atau chair holdernya, beliau menyatakan impresi yang baik. Slide terakhir dalam sesi tanya jawab saya tampilkan yang berisi kata kunci-kata kunci untuk setiap pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan.
Pukul 13.00, presentasi selesai dan satu persatu peserta meninggalkan ruangan. Berselang beberapa puluh menit kemudian, saya mendapat beberapa email dan pesan yang alhamdulillah menunjukkan respon baik serta pujian. Happy anniversary untuk sidang tesis pertama di WUR 🙂
NB: slide demi slide yang berisikan tentang kemungkinan pertanyaan yang akan diajukan juga saya siapkan.