Pengalaman ini sebenarnya tidak ingin saya tuliskan, in case akan membuat image yang cukup kurang baik menurut saya pribadi. Namun, sekarang bolehlah saya tuliskan sekedar untuk berbagi informasi apa yang harus dilakukan dan bagaimana. Kamis, 13 Agustus 2015 saya menginjakkan kaki ke Gedung Forum, gedung dimana segala urusan administrasi mahasiswa Universitas Wageningen diurus. Pertama memasuki gedung ini kami langsung menuju arrival desk. Disini kami diberikan informasi mengenai segala sesuatu baik untuk ijin tinggal, enrollment kampus, TB test dan lain sebagainya. Kemudian kami ditunjukkan ruangan housing desk, untuk mengambil kunci kamar yang telah di booking sebelumnya melalui request ke pihak idealis dan universitas wageningen.
Awalnya saya mengagumi dengan sangat sistem administrasi yang berlangsung begitu lancar dan tertata dengan tepat. Saya mendapatkan ruangan di 15A 007 yang artinya saya berada di lantai 15 koridor A di kamar nomer 7. Kunci telah saya dapatkan dan menuju lokasi tempat tinggal dengan lancar. Naiklah saya ke lantai 15 dengan mencari koridor A dan nomor 7. Alhasil begitu saya membuka pintu ternyata seorang laki-laki bermata sipit, putih jelaslah sekali bahwa lelaki ini berketurunan Cina. Well, surprise me then…
Salah seorang penghuni koridor A kemudian memberikan solusi untuk mencoba kembali ke housing desk di gedung Forum untuk mengklarifikasi-kan ruangan. Sesampainya di ruang housing desk, kami langsung menemui admin dan menjelaskan kondisinya. Kemudian pihak Wageningen melakukan verifikasi data yang mereka punya hingga akhirnya menghubungi pihak idealis sebagai pengatur sistem housing di wageningen.
Setelah menghubungi pihak housing dan akhirnya,,, saya mendapatkan kamar pengganti sementara yaitu di kamar Bornsesteeg 1 02a 001 hingga menunggu kamar self contained lainnya kosong tertanggal 28 Agustus 2015 yang artinya tanggal itu saya akan pindah lagi. Hadapi dengan sabar kawan saya bilang, well I did. Saya tidak mengeluarkan barang-barang saya untuk menyiapkan perpindahan kedua. Saya menerima kunci ruangan double room kemudian mencoba membuka kunci sesuai dengan yang tertera di gantungan kunci, 2C1.
Kesalahan saya, saya terlambat menyadari bahwa kunci yang saya bawa tidak sesuai dengan key agreement yang saya tanda tangani. 2C1 dan key agreement saya 2A1. Kesadaran ini berawal dari chat kawan-kawan yang telah menerima bukti enrollment dari kampus, sehingga saya pun turut memerika koridor C1 untuk mengecek apakah ada surat yang sama untuk saya. Namun, setelah saya mengecek kotak surat di koridor C dan turun ke ground floor untuk mengecak kotak surat umum. Saya tidak menemukan surat atas nama saya, yang saya temukan adalah kotak surat 2C telah terbuka dan kuncinya rusak. Tidak ada surat atas nama juga didalamnya.
Saya memeriksa sekali lagi antara key agreement dan ruangan yang saya tempati ternyata memang berbeda. Kunci yang saya terima 2C1, key agreement yang diberikan 2A1. Alamat yang saya isi untuk enrollment, gementee bagian yang akan mengurus residence permit dan bank account adalah 2A1. Tidak heran surat saya belum sampai atau salah alamat.
Well, sekedar catatan bagi kita semua bahwa semua orang bisa saja melakukan kesalahan either orang Indonesia yang banyak sekali kadang kita keluhkan karena kurang ini itu, ternyata sama disini juga saya alami demikian. Entah apa kasus saya adalah anomali dari kebanyakan, setidaknya saya dibukakan mata untuk melihat memang sisi semuanya positif dan negatif.
Hari ini juga ketika saya bersepeda berkeliling-keliling kampus hingga sampai ke city center. Saya menemukan juga orang berkendaraan mobil yang memakan apel dan dengan santai membuang sisa apelnya dijalan. Ini fakta yang saya temui, beruntung saya mempunyai dua sisi sekarang. Menanti senin semoga pelajaran ini bisa dihadapi dengan baik, Aamiin… 🙂