Review Paper – Whose Sustainability? Top-down participation and emergent rules in marine protected area management in Indonesia

Mendapatkan amanah untuk me-review sebuah paper atau beberapa (journal) tidaklah mudah. Harus membaca, mengartikan dan menyampaikan kembali dengan bahasa sendiri yang dimaksud oleh Author. Ditambah lagi jika paper, tulisannya adalah tulisan ilmiah yang sebelumnya sudah mendapatkan review dari beberapa reviewer. Tertanggal 3 Juni 2015, saya diamanahkan untuk mempresentasikan hasil dari review paper yang berjudul : Whose sustainability? Top-down participation and emergent rules in marine protected area management in Indonesia, karya dari Glaser, M. et al.,

Tidak kurang dari 10 kali paper tersebut saya baca, walaupun jujur saya membaca dalam H-2 hari menjelang presentasi. Power point saya pun baru fix pada pagi hari nya (jangan ditiru). Hal ini dikarenakan saya ingin betul memahami isi dari paper tersebut, paper yang berjumlah 11 halaman. Di setiap ada kesempatan membaca, saya membaca walaupun ada beberapa yang tidak saya mengerti saya yakin dengan membaca berulang akan mempermudah dan memperjelas maksud dari Author. Saya meyakini dengan pepatah lebih baik menyiapkan waktu banyak untuk mengasah pisau biar tajam untuk digunakan.

Hal yang menarik bagi saya adalah dikarenakan lokasi penelitian dalam paper ini di Indonesia dan isinya ada cara lain yang efektif untuk mencapai tujuan Marine Protected Area (MPA) seperti mitos, lokasi, ketertarikan atau kepentingan pribadi dan faktor lainnya.

Mengutip dari proposal yang saya tulis:
“MPAs aims for marine species and habitat protection, marine biodiversity conservation, fisheries stocks restock, tourism activities management and conflicts minimization. MPAs has core zone which is prohibited from extractive uses. Core zone (no-take-zone) has become recovering zone to recuperate species through spill over and export larvae process (Molina et al., 2010). Over 16.45 million hectare of MPAs has been established until 2014 (Ministry of Marine Affairs and Fisheries, 2014). ”

yang menunjukkan bahwa MPA ditujukan untuk melindungi habitat ataupun species secara harfiah ditambah dengan melestarikan atau dengan kata lain untuk keberlanjutan.

Proses review paper yang telah dilaksanakan menghasilkan diskusi yang sangat menarik dan menimbulkan beberapa pertanyaan yang menurut saya cukup kritis seperti:
1. Menurut anda program dari pemerintah terkait MPA penting tidak, karena berdasarkan paper tersebut ada cara lain untuk melakukan perlindungan dan keberlanjutan??
2. Siapa yang lebih berkelanjutan?
3. Menurut anda, bagaimana dengan kinerja pemerintah saat ini terkait MPA?

Serta beberapa pertanyaan lain yang menimpal dengan jawaban yang saya berikan. Beberapa kawan lain juga turut ikut andil berpendapat.  Senangnya saya bukan kepalang, setelah melaksanakan presentasi review ini. Kenapa? karena banyak pertanyaan yang artinya banyak hal menarik yang bisa dibahas, banyak pendapat yang dilontarkan oleh kawan-kawan buah dari pemikiran mereka and still… there is a question. Satu yang harusnya saya letakkan di akhir slide dalam Power Point yaitu mengembalikan kembali pertanyaan Whose Sustainability?

Berikut paper dan review yang bisa saya berikan:

Glaser M, Baitoningsih W, Ferse SCA, Neil M, Deswandi R (2010)
Review Journal_3 June 2015_Agustin Capriati_Presentation

 

Leave a Reply