Cara mengolah uang beasiswa dengan tepat


Mendapatkan beasiswa merupakan sesuatu yang patut kita syukuri. Benar, tidak banyak yang mendapatkan kesempatan untuk mencicipi tunjangan sebagai bantuan biaya belajar. Berkesempatan menjadi awardee STUNED untuk studi di Belanda bermakna bahwa saya akan memperoleh uang bulanan dari sang donatur. Masih lekat rasanya, ketika ada penjelasan dari kakak tingkat tentang bagaimana mengatur pengeluaran per bulan dalam masa orientasi mahasiswa baru. Beliau menjelaskan pola hidup yang bisa membuat kita bisa jalan-jalan keliling eropa atau bisa membeli barang-barang yang diperlukan e.g. buku (karena buku harga normalnya jutaan rupiah per bukunya).

Jika para kawan-kawan, scholarhsip hunter menargetkan atau ingin membandingkan beasiswa yang saya terima dengan beasiswa lainnya. Tentu nominal yang muncul akan berbeda dan saya tidak akan membahasnya disini. Akan tetapi, poin penting yang bisa saya garisbawahi adalah bagaimana kita bisa bersyukur sehingga berapapun jumlahnya akan terasa cukup. 🙂

Berikut cara mengolah uang beasiswa dengan tepat:

Lakukan kalkulasi kebutuhan biaya hidup secara tepat dan stick with it. Awardee biasanya mendapatkan jatah uang bulanan. Nomimalnya adalah total dari keseluruhan biaya yang diperlukan untuk hidup sebulan, yakni penyewaan tempat tinggal, makan, minum, transportasi, biaya pulsa telepon dan lain sebagainya. Sehingga, jika ada biaya miscellaneous melampaui dari nilai yang sudah dikalkulasikan, sebaiknya lakukan evaluasi.

Carilah tempat tinggal yang terjangkau. Berbagai pilihan biasanya diinformasikan oleh pihak kampus kepada mahasiswa baru mengenai akomodasi. Kamar tempat tinggal tersebut selalu memberikan range harga mulai dari yang paling rendah hingga tertinggi. Disinilah saatnya, jika kawan-kawan ingin berhemat, lakukan survey yang mendalam baik dari segi harga, kenyamanan lingkungan, kebersihan dan lainnya. Biasanya tenpat tinggal yang terjangkau memiliki fasilitas kamar mandi dan dapur sharing dengan penghuni lainnya.

Rajinlah memasak dan makanlah dirumah selalu. Jika boleh saya curhat sedikit, kemampuan memasak saya meningkat mungkin 200% semenjak saya studi di Belanda. Iyap, betul sekali, pengalaman berkuliah di tanah air tidak menjadikan saya manusia seutuhnya yang bisa memasak (hehehe). Hal ini dikarenakan dengan USD 1 kawan-kawan sudah bisa mendapatkan nasi padang ataupun lalapan (dengan pilihan lauk aneka rupa, lengkap dengan nasi, sayur lalapan dan juga sambalnya). Nah jika kebiasaan ini dibawa-bawa saat kawan-kawan bersekolah diluar negeri, niscaya kawan-kawan tidak akan menyisakan uang bulanan. Harga makanan tergolong mahal (jika makan di restoran kawan-kawan bisa pergunakan uangnya untuk 3 hari jika masak sendiri).

Manfaatkan internet atau jaringan wifi kampus. Iyes,,, ini juga sudah menjadi rahasia umum, bahwanya kredit atau pulsa untuk internet itu mahal harganya. Bayangkan saja di Belanda kartu LEBARA harga paketan internet 500MB membayar 5 euro. Kawan-kawan tahu kan seberapa banyak 500MB itu. Penting dan wajib hukumnya untuk menggunakan fasilitas internet dikampus, guna menghemat pengeluaran kawan-kawan.

Rajin-rajinlah cek website supermarket. Hal ini memang jarang atau tidak sering-sering terjadi, ketika banyak diskon dan promo-promo di supermarket. Namun, perlu jeli juga untuk melakukan pantauan promosi, karena biasanya potongan harga tak tanggung diberikan dan manfaatkanlah momen-momen seperti ini untuk berbelanja.

Jika anda seorang yang suka membeli buku (seperti saya), harus dan wajib hukumnya untuk ke secondhand bookstore. Jauhkan pemikiran kawan-kawan yang jika mendengar barang second akan berkualitas kurang baik. Di Belanda contohnya ada beberapa toko secondhand bookstore yang sangat-sangat berkualita. Terlebih lagi itu ORIGINAL, penting ini untuk saya tekankan.

Manfaatkan status kawan-kawan sebagai student untuk dapat diskon seperti untuk sarana transportasi.  Ini sudah tidak menjadi rahasia umum bahwasanya student ini mendapatkan berbagai keistimewaan diantaranya transportasi mendapatkan potongan harga.

Belilah museum card dan manfaatkan weekend kawan-kawan untuk mengunjungi museum. Sound boring? Tentu,,, namun inilah cara hemat untuk menikmati weekend. Mendapatkan suasana rileks di weekend dan mendapatkan pengetahuan dengan cara yang tidak biasa tentunya akan sangat menyenangkan.

Jadilah mahasiswa yang baik, ikutilah berbagai macam organisasi dan berkawanlah yang hangat. Okay,,, mungkin akan ada banyak yang kontra dengan pendapat saya ini. Tentu jika dipandang dari sudut negatif akan negatif. Namun, jika dipandang dari sisi positifnya akan positif kok.  Mengapa demikian? Ketika anda menjadi mahasiswa yang baik, tak jarang anda mendapatkan bonus untuk mengikuti kegiatan sebagai perwakilan mahasiswa lainnya untuk diskusi berbagai macam hal. Nah, biasanya dalam proses diskusi ini agak memakan waktu yang cukup lama sehingga disediakan makan siang (gratis). Tak jarang kadang dosen juga memberikan informasi seminar-seminar yang bisa diikuti dan disediakan fasilitas makan dan coffee break. Selanjutnya, jika ada kawan dekat ada kemungkinkan kawan-kawan diajak untuk weekend bersama dengan keluarganya (tidak selalu namun ada). Kebanyakan, jika sudah begini, maka kita juga sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri, sehingga keluarganya akan menyambut dengan hangat dan ya selama weekend konsumsi kita bersama dengan mereka. Perlu diingat, hal terpenting sebenarnya bagaimana kita bisa berbuat baik terhadap sesama dan bermanfaat untuk orang lain. Kebermanfaatan tersebut percayalah, akan kembali kepada kita sendiri 🙂

Itulah sembilan tips untuk berhemat menurut saya, semoga anda bisa berhemat untuk mengunjungi negara lain di eropa, amerika, afrika, australia ataupun asia. Buka cakrawala, YOU ONLY LIVE ONCE!

Leave a Reply