Iseng saya ketikkan kata “INDONESIA” di dalam mesin penyimpan milyaran juta informasi bernama google. Penjelasan di pojok kanan atas adalah sebagai berikut: “Indonesia, a Southeast Asian nation made up of thousands of volcanic islands, is home to hundreds of ethnic groups speaking many different languages. It’s known for beaches, volcanoes, Komodo dragons and jungles sheltering elephants, orangutans and tigers. On the island of Java lies Indonesia’s vibrant, sprawling capital, Jakarta, and the city of Yogyakarta, known for gamelan music and traditional puppetry.”.
Penjelasan tersebut lebih dari cukup menggambarkan bahwa negara ini memang bhineka, beraneneka ragam tidak hanya sumberdaya alam, manusia dan budaya pun ikut di dalamnya. Keramahan wargan Indonesia tersohor dan terkenal dimana-mana. Bagaimana tidak, karena kira masih sangat menganggap warna negara asing adalah tamu yang patut dijamu dengan sebaik-baiknya. Alhasil kabar keramahtamahan dan hospitality yang baik tersebar seantero dunia mungkin.
Kali ini saya akan menuliskan beberapa keistimewaan yang “hanya” dimiliki oleh orang Indonesia:
- Hidup selalu merasa aman dan nyaman, dunia ribut dengan krisis sana sini membisingkan dan mengemingkan bahwa Indonesia akan mengalami krisis a,b,c. Namun tetap saya temukan dan sempat saya tanyakan kepada beberapa penjual handphone setiap hari bisa laku 40 handphone dengan kisaran harga di atas satu juta bernominal lebih dari 1juta ke atas, bahkan weekend bisa mencapai angka 80 handphone per toko nya. Maaf, Krisis ternyata tidak berlaku di Indonesia bung!
- Disaat orang luar negeri, Eropa, Amerika, umumnya merupakan pembelajar waktu yang baik dengan schedule yang telah tertata rapih dan bahkan dalam setiap menitnya pun dihargai. Kebanyakan orang Indonesia memiliki waktu yang unlimited! Iya, waktu yang dimiliki bersifat unlimited bagaimana tidak, asas menikmati hidup dan alon-alon asal kelakon memang sudah tertanam. Mungkin karena memang orang-orang Indonesia terlalu kaya untuk memberikan batas waktu.
- Uang tidak pernah menjadi masalah besar namun besar-besaran. Nominal currency Indonesia mungkin memang tergolong rendah jika ditukar dalam euro 1 euro nya berkisar 15000 rupiah, dalam dolar sekitar 13000 rupiah, dalam dolar singapore mungkin 9000 rupiah. Menang memang dua kali lipat jika dibandingkan dengan mata uang Vietnam, Dong. Saat banyak hewan-hewan yang terancam punah, donasi untuk konservasi sana-sini melimpah ruah untuk dan dari Indonesia. Namun kasus Mirna tak kunjung hingga sidang lebih dari 20 kali. Ini, memang sulit menalarkan hubungannya (jangan dipikirkanlah ya :)).
- Tidak punya KTP, SIM, atau kartu kartu tanda lainnya tak pernah jadi masalah besar. Disaat Jerman memerlukan biaya ribuan euro, jam latihan mengemudi yang berpuluh-puluh jam dan materi di kelas berupa aturan lalu lintas dan sistem pertransportasian lainnya. Indonesia, anak Sekolah Dasar berumur 8 tahun pun bisa mengendari sepeda motor bahkan di jalan raya. Hebatnya orang Indonesia.
- Saat plagiasi, kasus copyright dan segala macam hak-hak lainnya bagi para penulis atau peneliti, bisa dipastikan di setiap sudut kampus-kampus di Indonesia memiliki tempat/mesin fotokopi yang bisa dan mau mengopikan lembaran kertas apa saja. Mungkin mikirnya terlalu kaya untuk main claim hak cipta, hak intelek, ini dan itu.
to be continued…