Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh Pacific Countries Social And Economic Solidarity Association (PASIAD), sebuah lembaga sosial dan pendidikan dari Turki yang didukung oleh Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Negeri Semarang, Universitas Syiah Kuala.
Tujuan dari ISPO adalah untuk merangsang bakat-bakat muda untuk berpikir, melakukan pengamatan, mengembangkan dan menyelami rasa keingintahuannya yang mengarah pada suatu solusti praktis. Saya ingat betul pertama kali saya melihat flyer ISPO di papan pengumuman sekolah. Kala itu, saya yang masih mencoba untuk mengikuti karya tulis yang telah mengalami kegagalan-kegagalan sebelumnya masih merasa penasaran tentang bagaimana cara menjadi setidaknya finalis dan belajar untuk mempresentasikan hasil karya di depan dewan juri.
ISPO titik yang boleh dikatakan merubah sebagian besar kegiatan-kegiatan saya selanjutnya. Awal mulanya saya belum memiliki ketertarikan mengenai karya tulis/penelitian dan sejenisnya. Namun saat apel pagi dan sore di sekolah yang setiap akhirnya memanggil nama-nama siswa siswi yang telah mengharumkan nama sekolah baik tingkat provinsi maupun nasional membuat saya pun ingin demikian.
Salah seorang teman yang telah terlebih dahulu terjun kedunia kepenulisan dan menjuarai beberapa kompetisi sebelumnya pernah berargumen “masa gitu aja gak bisa” ketika saya bertanya “bagaimana caranya agar bisa menjadi juara dan bisa menulis karya tulis”. Sontak kalimat yang terdiri dari 5 kata tersebut memang memberikan goretan tajam, yang mampu membakar motivasi dan penasaran dalam diri saya.
Akhirnya, setelah beberapa kali mengalami kegagalan untuk menjadi finalis pun pengumuman besar datang yang disampaikan oleh Miss Nila (guru pembimbing) mengenai Finalis ISPO 2009. Pengumuman tersebut di fax melalui sekolah dan kemudian saya dipanggil ke ruangan kepala sekolah. Saya yang tidak mengetahui apa-apa dipanggil ke ruangan kepala sekolah rasanya cepat mengorek ingatan apa yang telah saya lakukan hingga dipanggil ke ruangan kepala sekolah???
Sesampainya di depan ruangan kepala sekolah, saya melihat Miss Nila dengan mata sedikit berkaca, saya tambah khawatir, dalam hati berkata what’s going on,,,,
Setelah memasuki ruangan kepala sekolah, saya diberi tahu kalau akhirnya saya menjadi wakil Sekolah, SMA NEGERI 2 Sekayu dalam ajang Indonesian Science Project Olimypiad pertama pada tahun 2009. Senangnya saya bukan kepalang, namun bercampur aduk dengan kebingungan. Saya yang belum berpengalaman ini masih anak bawang. Pada akhirnya dengan bimbingan Miss Nila (Nila Sukma Dewi, SPd Si, MSi) dan Sir D (Dimas Candra Atmadja SPd, Ms), doa restu orang tua, keluarga, guru dan kawan-kawan lainnya berangkatlah saya ke Jakarta.
Pelaksanaan ISPO dilakukan di Balai Kartini, Jakarta pada 4-6 Maret 2009. Kami menginap di daerah Srengseng Sawah. Saya ingat waktu itu saya masuk dalam Kategori Lingkungan dengan karya mengenai Arang Aktif dari Limbah Tandan Kelapa Sawit Sebagai Pengganti Bahan Bakar Minyak Tanah. Jika saya tidak salah ingat sebanyak 150 peserta dari seluruh penjuru Indonesia dikumpulkan di Balai Kartini.
Pelaksanaan ISPO dilakukan dengan membuka stan-stan yang disediakan oleh panitia yang kemudian isi nya /display sesuai dengan karya kita dan bagaimana cara kita menampilkan agar terlihat menarik, informatif dan berbau keilmiahan. Pada hari pertama berdasarkan pratinjau dari dewan juri serta pengunjung lainnya stan saya mendapatkan apresiasi positif. Berbagai hal yang dapat dijadikan masukan untuk perbaikan ke depannya pun ada. Waktu itu, saya tidak memiliki cukup keberanian untuk meninggalkan stan untuk melihat stan-stan dari peserta lainnya yang menarik. Alhasil saya kekurangan informasi mengenai bagaimana stan yang lain, informasi apa saja yang mereka sajikan dan ilmu apa saja yang siap mereka sebarkan.
Kemudian setelah acara pemeran berlangsung selama 2 hari, hari berikut nya, kami peserta ISPO dan para pembimbing di ajak jalan-jalan. Kunjungan perjalanan kami terbilang spesial, bagaimana tidak kunjungan kami keliputi Kunjungan ke Lembagai Ilmu Pengetahuan Indonesia yang akrab disingkat LIPI dan di undang makan malam di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI), gedung kura-kura kata kakak saya. Tidak banyak orang yang mendapatkan kesempatan berkunjung ke gedung wakil rakyat di ibukota itu. Beruntungnya saya, Alhamdulilllah…
Tibalah waktunya malam penganugerahan ISPO 2009, dengan dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Bambang Soedibyo, dan penyanyi dangdut kondang Ridho Rhoma, hahaha,,, dipresenteri oleh Cici Tegal dan Ramzi. Saya hanya terpana melihat langsung Bapak Menteri, bertemu dengan rekan-rekan dari seluruh Indonesia dan bisa mengenal asal sekolah mereka dan latar belakang mereka yang rata-rata sudah menggeluti dunia tulis menulis sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Bisik hati saya cuma berkata, alhamdulillah Ya Allah atas kesempatan yang telah diberikan. Hingga pada pengunjung acara pengumuman di bidang lingkungan, nama Agustin Capriati akhirnya dipanggil sebagai peserta yang mendapatkan gelar Honorable Mention . Betapa indah nikmat yang KAU berikan Ya Rabb