Pesan masuk malam itu ketika saya masih di Saparua, pesan yang berisikan menanyakan kabar dan menginformasikan suatu hal. Pesan yang menyaratkan makna bahwa saya akan pergi lagi ke Papua untuk kali ketiga. Terima kasih Lisa atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan. Malam ini, ketika saya menerima konfirmasi bahwa beliau akan meminta saya untuk pergi ke Papua, segera sayapun menghubungi manager saya untuk meminta ijin untuk ambil jatah cuti. Alhamdulillah setelah menelepon beliau dan memastikan dengan anggota lainnya, sayapun berkemungkinan besar bisa ambil jatah libur dan bisa berangkat ke Papua.
Percaya tidak percaya rasanya, ketika pada akhirnya tiket elektronik masih melalui email saya, bahwa Agustin Capriati, penerbangan Bali-Sorong pada tanggal 22 April 2018. Well ya, baru kemarin 21 April 2018 sebenarnya saya sampai di Bali setelah ada kegiatan di Saparua. Hidup memang harus berjalan dan I’m doing it!!! Yuhuuu,,,, sore hari sayapun menuju bandara I Gusti Ngurah Rai untuk penerbangan dari Bali ke Makassar. Perjalanan alhamdulillah lancar dan tidak kurang suatu apapun, jam 8an saya sudah tiba di Makassar, lalu bersegera check ini di Hotel Ibis Airport Makassar, keesokan paginya (pagi sekali) sayapun terbang ke Sorong. Alhamdulillah sampai di Sorong pukul 7an pagi.
Well, percaya tidak percaya saya langsung menuju ke pelabuhan untuk membeli tiket kapal cepat dan mengejar agar bisa berangkat jam 12 siang untuk menuju ke Misool. Alhamdulillah, setelah menelepon bapak yang akan menjemput saya di airport dan mengantarkan saya ke pelabuhan, membeli tiket dan keluar kembali. Saya menyempatkan diri dan meminta untuk diantarkan ke pasar tradisional di Sorong (karena supermarket belum buka). Buah-buahan dan segala macam keperluan lainnya saya beli, juga mencari beberapa peralatan yang dibutuhkan waktu itu.
Yap, perjalanan ke Papua kali ketiga ini ditujukan untuk “mini liburan” yang sebenarnya adalah untuk memenuhi permintaan dosen pembimbing saya untuk melakukan peliputan yang dilakukan oleh pihak BBC tentang danau laut di Raja Ampat.
Singkat cerita, semua kebutuhan saya dapatkan, sayapun sempat mampir untuk sarapan dengan bapak yang mengantarkan saya. Mengobrol sedikit dan ternyata beliau adalah asli orang Sulawesi dan telah lama menetap di Sorong, 15 tahun dan menjalani pekerjaan beliau di bagian agent tour. Well ya, setelah sarapan sayapun memutuskan untuk menuju ke pelabuhan dan menunggu kapal untuk berangkat. Setelah barang-barang saya semua sudah masuk ke kapal, sayapun mencari posisi yang pas agar tetap bisa memantau barang-barang dan bisa beristirahat sedikit dengan santai. Alhamdulillah pukul 12an lebih, jangkar kapal diangkat, tali temali dilepaskan, perlahan kapal berjalan pelan, lepas sandar dan keluar pelabuhan. Berselang 10 menit kemudian, kapal sudah melaju, perlahan-lahan menambah kecepatan hingga stabil.
Sampai di Pulau Yellu, sekitar pukul 5 sore, sayapun menghubungi Christ dan juga Om Ali, Christ pun mengirimkan saya pesan, jika sudah sampai di Yellu bisa menghubunginya dan akan dijemput. Yup, ternyata ketika kapal saya bersandar dan penumpang pun berebutan untuk turun di Yellu, Christ dan Om Ali sudah standby… yuhuuu,,, akhirnya bertemu dengan mereka lagi, berjabatan tangan dan sangat senang sekali, rasanya seperti mengulang beberapa bulan silam.
Guess what? keesokan paginya, sekitar pukul 8 sayapun sudah bersiap untuk diving pertama, menemani Christ untuk melakukan foto transek, singkatnya semua fun!!! Was great!!!