Hari Mama !!!

Dear mama,

Terlahir ditanggal 02 Agustus 1992 hampir tengah malam, saya tidak ingat malam itu bagaimana yang jelas kemungkinan terbesarnya adalah saya menangis seperti bayi-bayi lainnya. Saya menangis karena berpindah dari hangatnya dan terjaminnya dalam kandungan mu ke tempat asing bernama bumi. Saya juga tidak ingat, bagaimana saya dilahirkan dikala malam itu, siapa saja yang hadir, bagaimana dan entah siapa yang membantu mu yang jelas yang saya tahu engkau bahagia, mungkin saja sampai menangis.

Kau beri nama Agustin kemudian Aba tambahkan Capriati, jadilah nama indah yang saya sandang sekarang Agustin Capriati. Dikala kecil saya ingat, bagaimana mama mendidik saya dengan penuh kasih, saya tidak tahu bagaimana rasa nya lelah ketika saya tidak mau makan, ketika saya susah untuk tidur, ketika saya menangis kalau tidak dituruti. Tapi yang saya tahu, mama pasti akan sabar dan mendedikasikan hidupmu untuk anak-anakmu. Saya tidak tahu bagaimana mama berusaha mengajarkan saya, membujuk saya untuk suka makan sayur dan memberikan variasi makanan yang beragam, yang saya tahu, saya kerap kali melontarkan kata tidak mau dan tidak suka ini dan itu.

Setiap berangkat sekolah tidak pernah lelah mama untuk mengingatkan makan dan minum susu ataupun teh yang tersedia di meja. Ketika saya tidak mau, maka ancaman yang mama lontarkan adalah tidak boleh sekolah. Anehnya, Agustin capriati kecil pun menangis jika tidak diperbolehkan sekolah, ya saya senang sekolah. Suatu hari saya pun ingat, diam-diam saya berangkat ke sekolah karena tidak mau makan. Ah, tapi kalau di ingat-ingat sekarang kenapa saya tidak mau makan?

Baju-baju kecil saya pun dijahit sendiri oleh mama, berseragam dengan kakak dan adik adalah baju wajib yang kami kenakan. Rambut kuncir kuda juga mama sempat ikatkan untuk saya sebelum ke sekolah. Saya ingat waktu itu, saya kecil mau bersekolah dengan umur yang belum cukup untuk sekolah hasilnya saya hanya bisa ikut kakak-kakak saya ke sekolah. Duduk dibangku belajar, mendengarkan pelajaran yang saya juga tidak ingat tentang apa pelajarannya.

Waktu kecil, saya tidak suka makan sayur, sekarang pun juga tidak. Namun, buah saya berani adu cepat untuk mengosumsinya. Agustin capriati kecil ternyata sudah suka meminum kopi, memakan kue kering yang dikenal dengan “kue rentak” serta memakan minyak ikan. Saya juga ingat, jatah minyak ikan kakak saya, tak jarang saya embat, kopi Aba di pagi hari tidak jarang pula saya seruput. Ah, Agustin capriati kecil memang nakal.

Memasuki bangku SMA di semester kedua, saya mulai tidak betah disekolah. Masuk pukul 06.30 pagi dan pulang pukul 4.30 sore bukanlah jam yang tepat untuk bisa ikut bermain basket. Saya merengek meminta pindah sekolah, namun mama meyakinkan saya dengan saran-saran beliau. Akhirnya hingga lulus saya pun resmi menjadi alumni, tidak hanya sebagai alumni tetapi di sekolah saya bisa memberikan sumbangsi dalam ajang Indonesian Science Project Olympiad pada tahun 2009 dan 2010.

Ketika saya memutuskan untuk berkuliah di Malang, saya ingat betul. Lengkungan garis di wajah mama, lengkungan garis senyuman namun tersirat kekhawatiran. Ya, saya anaknya pertama yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan jauh dari rumah. Tidak tanggung-tanggung pula, jarak tempuh dari rumah ke universitas yang saya tuju memakan waktu 40an jam dengan menggunakan bus atau 2.30 jam dengan menggunakan pesawat. Mama ikut mengantarkan saya, membantu ketika ospek dan selalu menanyakan apa yang saya butuhkan. Selalu tersenyum walau terlihat banyak pikiran, selalu berkata lembut dan mendengarkan walau tak jarang saya diamkan dan bersikap cuek.

Maafkan anak mu mama. Tidak puas dengan meraih pendidikan dibangku kuliah dalam jangka 3.92 tahun. Saya melanjutkan kembali pendidikan ini, ke tempat yang lebih jauh dengan jarak yang kali ini 16 jam jika ditempuh dengan pesawat pun. Lagi, mama tidak pernah lelah memberikan semangat, meyakinkan saya jika saya mampu untuk mendapatkan dan memberikan yang terbaik.

Selamat hari mama,,,, 🙂

10644438_10201361970286991_7811567228532721940_n

 

Leave a Reply