Ini ceritaku, apa cerita mu?

Saya ditampar dengan 5 kata dalam 1 kalimat : Masa gtu aja gak bisa ?
Kalimat yg terlontar oleh seseorang yg membuat saya tersentak, apa benar saya tidak bisa ? Apa benar saya bisa ? Pertanyaan simpel yang membutuhkan jawaban sebuah pembuktian.
Bergabung di SMA NEGERI 2 SEKAYU di 2007 bukan tujuan utama sya utk melanjutkan pendidikan menengah atas.  Sekolah yg terlihat dengan siswa-siswa berkaca mata dengan tas berat diisi oleh buku2 tebal dari sekolah. Sekolah yg tidak dikenal oleh orang-orang kota, sekolah kami ditengah hutan. Sekolah kami lilin ditengh hutan, istilah yang sempat terlontr oleh Ibu Kepala Sekolah, Ibu Wien Sukarsih 🙂
Menjadi siswa dengan jam sekolah dimulai 06.30-16.20. Ada yg menyatakan biasa ada pula yg berpendapatan luar biasa. Anak umuran rerata 14-17 tahun menempa ilmu disana, menempa diri menjadi pribadi yg lebih baik. 2008 adalah awal keinginan untuk menjawab pertanyaan yg simpel dengan pembuktian. Karya tulis, itu adalah labuhannya.  Mengirimkan karya gagal menjadi finalis sudah hal biasa. Hingga suatu saat ditempel di papa pengumuman lomba Indonesian Science Project Olympiad untuk pertama kalinya yg diadakan oleh PASIAD berkerja sama dengan benerapa Universitas Ternama di Indonesia menjadi jangkar untuk berhenti menuju pelabuhan itu.

Februari 2009 sebuah fax menghampiri kantor/bagian kemahasiswaan. Fax tersebut menyampaikan berita, berita yg mungkin tidak ada yg menunggu nya. Saya pun juga lupa pernah mengirimkan karya tulisnya. Disaat semua kawan2 menikmati liburannya, saya meminta tolong dengan Ms.Nila (guru pembimbing) utk mwngoreksi hasil kerja saya, hasil kerja anak sma yg mencari bukti. Ternyata kabar tersebut mengingatkan kembali atas apa yg saya pernah lakukan.  Hari itu, saya dipanggil ke ruang Ibu Kepala Sekolah bersama dengan Ms.Nila yg sudah memegang lembaran fax pengumuman finalis ISPO pertama, ya saya salah satu nya 🙂 .Sempat kaget ketika melihat guru pembbing saya tersenyum namun disaat yg berbarengan juga mata beliau berkaca, kalimat pertama yg diucapkan beliau : selamat ya dek
Saya hanya diam dan hanya menjawab : iya miss.. Didampingi oleh Ms.Nila dan Sir Muri selaku pendamping kemahasiswaan memasuki ruang kepala sekolah.  Diruang terswbut saya disambut dengan senyum hangat dan ucapan selamat.  Sempat bingung awalnya, “ini ada apa ” pikir saya.  Ditengah percakapan akhirnya saa tahu kalau saya berhasil melewati untuk menjadi finalis dan proses selanjutnya yang akan diadakan di Jakarta pada 11-14 Maret 2009.

Kali itu adalah event pertama dalam hidup saya dalam berkompetisi selain dalam bidang olahraga basket, pembacaan undang-undang, pidato bahasa inggris dan lomba baris berbaris. Kali pertama bersalaman dengan yg namanya karya tulis.  Tulisan tersebut bukan tulisan yg pertama, berkali2 saya mengirimkan lomba krya tulis namun hasilnya masih lembaran putih. Ternyata Tuhan memang punya rencana yg lebih, memberikan saya lembaran putih nihil pada awalnya untuk kemudian saya isi dengan tinta-tinta ilmu dari orang tua, guru pembimbing, kawan2 dan lingkungans ekitar.

Acara di laksanakan di Balai Kartini berlangsung selama 3 hari, Karya pertama dengan arang aktif dari tndan kelapa sawit sebagai altwrnatif bahan bakar minyak. Proses yg panjang, bertemu dengan anak2 dari berbagai kota, dengan penelitian yg sudah luar biasa. Menciut memang nyali saya , tidak saya harapkan bahkan untuk bisa menang. Ah, memang banyak kejutan. Honorable mention gelar pertama yg didapatkan terletak di depan nama Agustin Capriati.  Badan saya masih kecil waktu itu,dengan tinggi badan 143cm untuk anak SMA kelas 2 mungkin model yg kecil, hingga berfoto bersama pun saya setaradengan anak sd kelas 6. Hahaha…

Alhamdulillah,… Alhamdulillah,,, alhamdulillah.

Semua tidak terlepas dari ilmu, doa dan dukungan dari orang tua, keluarga, guru pembimbing Ms.Nila dan Sir D, pihak sekolah, kawan2 semua.

Mulai saat itu, yg saya rasakan adalah MENANG ITU MENAGIH !
Menjadi pemenang bukan tujuan, mencoba untuk menang adalah alasannya.

Tahun berikut nya saya juga mengikuti event yg sama ISPO KE-2, masih dngan bimbingan Ms.Nila dan Sir.D kembali kami bisa berjuang untuk mencoba menang. Kembali Allah menjawab agar kami menuliskan lagi dalam lembaran putih, di ISPO KE-2 saya berjuang dengan Siti Rakhmi A. Trial error untuk menciptakan alat tidak menyurutkan semngat kami. Hingga gelar Silver Medal dan berhak mewakili Indonesia dalam ajang International Environment Project Olympiad (INESPO) di Amaterdam, Belanda. Kesempatan itu belum bisa kami jalankan sebagai amanah yg telah diberikan dikarenakan beberapa alasan.

Hingga di 30 April 2010 kami melakukan wisuda SMA dan memulai perjuangan kami kembali di Universitas yang berbeda.

Sekarang saya di Belanda dalam menempuh studi tidak hanya 7 atau 10 hari, tapi waktu 2 tahun.  “nikmat Tuhan mana lagi kau dustakan”

Leave a Reply