This is weekend!!! Yes, it is Sunday.
Tomorrow all moeslem all around the world will celebrate an Eid Al-Adha Idul Adha) or Qurbani, where people sacrifice of a livestock animal such as a cow, a goat, a sheep or even a camel. Then, the meat will be shared to people who have the right to receive it. Due to Eid Adha, we agreed that we will have a short break or free time 11-13 September 2016, three days break.
At first, I decided to visit Paber at Bojonegoro but unfortunately my phone call was not answer. At the same time, friend of mine in Malang send me message how if I come to Malang. I think it was a great idea, it’s also good timing to visit and silaturahim with my supervisor, lecturers and Student Association of Creativity School (SKM) at Brawijaya University. Of course I met with some other friends as well.
I will write down all my stories during three days off in Indonesia below.
Minggu, 11 September 2016.
Hari ini saya terjadwalkan untuk pergi ke Malang pukul 22.25 dari stasiun Tawang Semarang menuju ke Stasiun Kota Baru Malang. Saya yang masih menginap alias nebeng di kosan Aini dan Cici di Semarang pagi-pagi membeli jajanan untuk sarapan di Bu Marmi. Saya membeli dua tahu bakso, dua onde-onde, satu dim-sum siomay dan satu risol. Kemudian Aini memberi beberapa tahu bakso yang saya tak tahu jumlahnya namun cukup banyak karena akan dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang (katanya adiknya mesan). Aini akan pulang ke Bojonegoro namun rumahnya lebih dekat dengan Cepu dibandingkan dengan Bojonegoro sehingga setiap pulang Aini lebih memilih turun di stasiun di Cepu. Perjalanan Aini untuk ke Stasiun Pancol (Semarang) diantarkan oleh Cici, teman sekamar Aini.
Saya yang menunggu dikosan waktu itu memutuskan untuk rehat sejenak dari kegiatan penelitian dan kerjasama dalam projek Building with Nature-Indonesia ini. Saya akhirnya mencari film yang bisa saya tonton dan bersifat stress release, dan diputuskanlah film yang saya tonton yakni Hangover 1 dan tak lama kemudian Cici pulang dan juga menonton film dengan judul Negeri van Orange. Setelah menonton film kami tertidur hingga pukul 5.15pm saya baru bangun dan segera sholat ashar.
Cici yang menunggu magrib untuk berbuka puasa juga kemudian menanyakan kepada saya mau makan apa untuk malam ini. Setelah banyak opsi yang diberikan akhirnya kami memutuskan untuk makan di (Iwak?) saya memesan Rica-Rica tulang, es teh dan nasi putih (Paket 2) serta 2 tempe goreng. Setelah makan malam kemudian kami pulang ke kosan Cici mengingat saya harus bersiap-siap untuk berangkat malam ini. Sesampainya dikosan saya segera mandi dan packing seluruh keperluan untuk di Malang selama 2 hari (tidak penuh) berikutnya.
Sebelum kami berangkat ke stasiun, kami mampir di Musi (restoran yang menjajakan pempek). Saya, Cici, Mas Tyo dan Lukman kemudian malam itu makan pempek bersama. Selepasnya kami segera pergi ke stasiun, saya menukarkan e-ticket saya dengan boarding pass (tiket kereta api dengan sistem baru, lembaran kertas tipis orange). Kemudian, karena kami datang sekitar pukul 21.30 sedangkan kereta berangkat pukul 22.25 (dijadwalnya) maka kami menghabiskan waktu dengan ngobrol-ngobrol singkat sebelum saya berangkat. Lewat 5 menit dari jadwal yang seharusnya dinyatakan sebagai jadwal berangkat saya mulai menanyakan kapan kereta api yang akan membawa saya ke Malang akan datang. Namun, si Mas-mas nya hanya menjawab belum mba, kereta nya belum masuk, tunggu saja dulu. Saya tanyakan kembali sampai berapa lama keretanya baru datang dan saya harus menunggu? namun beliau tak bisa memastikan. Masih saja TELAT!!!!
Well, akhirnya kereta saya berangkat pukul 23.13, hitung saja berapa waktu yang saya habiskan untuk menunggu yang seharusnya sudah dijalan. Saya duduk di bangku ke 13E dan gerbong 3 kereta Matarmaja Ekonomi. Di dalam kereta yang saya masuki kondisinya sangatlah sesak atau padat, bau-bauan yang bercampur jadi satu membuat saya merasa sedikit mual dan pusing. Untungnya pas di Madiun, banyak penumpang yang turun dan mulai bisa sedikit bergerak dari kesesakan penumpang lainnya.
to be continued…