Mahasiswa Berprestasi

Tulisan ini saya dedikasikan kepada semua kawan-kawan dan semuanya terkait pengalaman dan pelajaran yang saya dapat dalam menjalani proses Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES). Berikut Cuplikan Video saya terkait pelaksanaan MAWAPRES Nasional 2014

Jika ada yang bertanya, bagaimana caranya menjadi MAWAPRES? saya akan menjawab, DIKTI telah mengeluarkan panduan MAWAPRES, ikuti dan penuhi kriteria atau persyaratan yang dibutuhkan kemungkinan besar akan bisa menjadi MAWAPRES. Mengingat di awal menjadi mahasiswa baru saya pernah di ajarkan seseorang bahwa tuliskan saja impian-impian mu, apa yang kamu inginkan selama menyandang status sebagai mahasiswa, saya juga pernah menonton youtube Pembuat Jejak karya Pak Danang A. Prabowo (IPB) yang menuliskan 100 impian atau keinginan beliau.

Bisa di cek disini:

Mulailah pula saya menuliskan impian-impian saya di selembar kertas yang rapih saya gantungan di lemari. Setiap kali membuka lemari itu, saya lihat sudah berapa banyak yang saya coret sebagai capaian atau wujud terhadap misi yang sudah completed.

Dimulai pada tahun 2012, waktu itu saya masih semester 4, saya mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi. Buku panduan yang saya dapat dapat bentuk hard copy, saya baca dengan teliti satu persatu, kata demi kata, kalimat demi kalimat saya simak. Saya yakin saya belum banyak memenuhi kriteria. Namun, saya tetap mencoba untuk menjalani seleksi sebagai bahan pembelajaran, sebagai persiapan melatih mental, sebagai ajang menjalin silaturahmi bagi siapapun MAWAPRES yang akan mewakili fakultas untuk ke universitas dan nasional.

Pada tahun 2012, saya mencoba untuk pertama kalinya dan saya gagal di tingkat fakultas. Saya mendapatkan pelajaran. Pada tahun 2013, kembali saya mencoba kali ini dengan beberapa tambahan sebagai referensi dalam memenuhi kriteria MAWAPRES sesuai dengan panduan DIKTI. Alhamdulillah, saya diberikan kesempatan untuk mewakili fakultas dan kemudian untuk maju ke tingkat universitas.

Suasana Presentasi Mawapres Tingkat Universitas

Tingkat Universitas cukup sulit menurut saya pribadi. Pertama, kita akan bertemu dengan kawan-kawan yang mewakili fakultas lainnya yang tentunya sangat bagus-bagus. Kedua, seleksi tingkat Universitas akan dilakukan screening administrasi (berkas karya tulis dan sejumlah piagam penghargaan) yang kemudian akan dipilih kembali menjadi 5 besar universitas. Setelah terpilih menjadi 5 besar fakultas, kemudian setiap kandidat diberikan kesempatan untuk mempresentasi karya tulis nya berbahasa inggris yang di dewan juri oleh Tim Seleksi Mawapres Universitas dan beberapa masukan atau pertanyaan oleh Perwakilan Pembantu Dekan masing-masing fakultas, Staff Ahli Kemahasiswaan Rektorat, Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa.

Surat pengumuman terkait siapa yang akan mewakili Universitas Brawijaya di Tingkat Nasional diumumkan dalam sebuah surat yang dikirimkan langsung ke Fakultas. Saya menerima pengumuman tersebut dan lagi,,, saya belum berhasil menjadi wakil Universitas Brawijaya dalam Tingkat Mahasiswa Berprestasi Nasional seperti yang saya tuliskan di selembar kertas yang saya gantung di lemari. Saya pikir tidak ada harapan kembali saya untuk menjadi MAWAPRES di Tingkat Nasional.

Well, pada akhirnya saya lanjutkan dengan kegiatan lainnya, kegiatan untuk kembali fokus terhadap amanah kuliah, tugas kuliah dan Praktek Kerja Lapang.  Rasa penasaran saya ternyata jauh tetap tertinggal di dalam hati dan pikiran. Website mengenai berita tentang MAWAPRES Nasional, karya yang mereka bawakan serta kriteria-kriteria yang telah mereka penuhi tetap saya pantau. Tidak jarang saya mencari tahu profil pribadi MAWAPRES Nasional dengan tujuan berniat untuk berkenalan dan bertanya secara langsung mengenai bagaimana berjalannya acara MAWAPRES Nasional.

Pada tahun 2014 di bulan Februari, saya kembali mendapatkan informasi dari beberapa group terkait MAWAPRES Nasional pada tahun 2014. Dosen pembimbing saya, Bapak Sukandar yang memberikan semangat dan dorongan kepada saya untuk tetap maju, untuk kembali mencoba, meneruskan apa yang memang saya impikan. Beliau menyatakan bahwa syarat MAWAPRES salah satunya adalah maksimal semester 8 dan ini kesempatan terakhir, apa tidak mau mencoba???

Senyum simpul, jujur saya malu, beliau paham betul apa yang tetap tergantung di pikiran saya. Terima kasih pak. Atas dorongan beliau, akhirnya kembali saya menyiapkan semua dokumen yang dibutuhkan untuk mengikuti seleksi kembali di tingkat Jurusan,Fakultas dan Universitas (panduan MAWAPRES 2014 PANDUAN-MAWAPRES-Sarjana-2014)

Perlahan saya maju, memperbaiki sedikit demi sedikit dokumen-dokumen. Alhamdulillah diberikan kesempatan untuk kembali masuk 5 besar di tingkat Universitas. Tahun ini seleksi tingkat Universitas lebih ketat, selain seleksi berkas administrasi, karya tulis, presentasi karya tulis dan bahasa inggris ditambahkan 2 tes lagi yaitu, FGD dan psikotes. Cukuplah proses seleksi ini membuat saya ciut, bagaimana tidak. Saya telah melakukan beberapa tingkat kekepoan terhadap 4 peserta yang maju ke tingkat universitas dari Fakultas lainnya, semua memiliki prestasi yang outstanding.

Pada akhirnya berkat dukungan orang tua, keluarga, dosen pembimbing, dosen lainnya, sahabtat-sahabat dan kawan-kawan serta segenap warga fakultas saya bersemangat. Sampai pada suatu titik dimana saya latihan persiapan untuk presentasi di tingkat Universitas ada kalimat: “apaan itu slide dan isinya masih sangat biasa, agustin”. I definitely, depressed. Terang saja, slide yang sudah saya persiapkan tersebut dinilai sangat biasa menjelang H-2 presentasi final di Universitas. Tapi siapa sangka, dari komentar dan masukan seperti itu, laki-laki yang saya punya (para ranger) Mas Vian, Mas Faridz dan Paundra tetap memberikan saya semangat. Mereke bersedia meluangkan waktunya dari pagi hingga pagi lagi, kapanpun saya butuhkan untuk menemani saya memperbaiki PPT, kontennya, konsultasi ke dosen, disibukkan kesana kemari, mereka ada. Lucky me :). Dukungan dari dosen pembimbing, Pak Kandar, Pak Gede, Bu Anik, Bu Uun dan segenap dosen lainnya pun memberikan saya semangat berganda untuk melakukan yang terbaik

Atas dukungan tersebut dan kalimat: “Lakukan saja yang terbaik, bukan menang yang kamu targetkan, tetapi tidak mempermalukan Fakultas dengan kamu presentasi lebih dari cukup“. Klasik memang jika berbicara tentang motivasi. Namun, pada faktanya memang itu yang saya niatkan kemudian ketika hari H saya melakukan presentasi. Saya melakukan yang terbaik untuk saya secara pribadi dan orang-orang yang telah meletakkan kepercayaannya terhadap saya dan atas nama fakultas yang telah memberikan amanah.

Pagi harinya, hari H presentasi saya kirimkan beberapa pesan untuk memohon doa demi kelancaran presentasi dan proses seleksi MAWAPRES Universitas kepada orang tua, keluarga, guru, dosen, dan lainnya. Senang dan legah ketika menerima pesan kembali yang berisikan doa serta ucapan selamat berjuang. Alhamdulillah proses presentasi berjalan dengan lancar, saya dilancarkan dalam menyampaikan profil singkat dan maksud serta tujuan dalam karya tulisnya. Saya ingat betul ketika nama Agustin Capriati di nomor urut kedua untuk kemudian menyiapkan presentasi. Saya ingat bagaimana setiap tatapan mata dari Pembantu Dekan III yang hadir, dewan juri dan beberapa kawan-kawan serta adik tingkat yang tergabung dalam Sekolah Kreatifitas Mahasiswa (SKM) FPIK datang memberikan semangatnya. Saya ingat lekat, tatapan mereka, penuh dengan doa, penuh dengan keyakinan yang terbaik yang akan saya berikan.

Proses selanjutnya yaitu Tes Psikotes dan FGD, yang dilaksanakan pada 11 April bertepatan dengan jadwal yang seharusnya tim kami mengikuti kompetisi I-ENVEX di Penang, Malaysia. Tiket sudah di tangan memang, tertanggal 9 April 2014. Namun apadaya dengan adanya tes psikotes tanggal 11 April 2014, kawan saya menyampaikan lakukan yang terbaik disini untuk mengikuti seleksi mawapres dan kami akan melakukan yang terbaik dalam kompetisinya. Terima kasih atas kepercayaan dan amanahnya kawan.

Akhirnya pada 11 April 2014, saya mengikuti tes psikotes dan FGD. Saya akui tes psikotes tidak bisa menipu dan bersifat sementara, tes psikotes memang digunakan untuk memberikan gambaran seperti apa kredibilitas, kualitas dan kemampuan pribadi seseorang tidak hanya dari akademik melainkan juga sisi sosial dan lainnya.

Proses sudah saya ikuti dengan segala kemampuan terbaik. Pada 16 April 2014 Pukul 14.00 WIB, saya menghadiri undangan terkait siapa yang akan maju menjadi perwakilan Universitas Brawijaya di tingkat Nasional. SubhanALLAH, walhamdulillah, akhirnya terpampang dalam slide yang secara lengkap dengan detail penilaian secara transparan. Saya yang tidak mengenakan kacamata dengan detail nilai yang dijajar rapih tidak begitu jelas siapa yang menjadi perwakilan UB, sampai akhirnya nama saya dipanggil dan saya tahu ternyata detail nilai teratas adalah nama saya. Alhamdulillah,,, doa dan dukungan dari semua pihak atas amanahnya terbayarkan.

Dinobatkan sebagai MAWAPRES Universitas yang diamanahkan sebagai Wakil Universitas untuk Tingkat Nasional menurut saya adalah amanah yang besar. Mempersiapkan segala dokumen dengan lebih baik lagi adalah garansi yang harus dibayarkan pula. Singkat kata, proses seleksi MAWAPRES Nasional telah berjalan dan telah terpilih 15 besar Mawapres Nasional 2014, keluarga baru saya, wadah menjalin silahturahmi dan informasi serta relasi secara nasional.

MAWAPRES Nasional 2014 dilaksanakan pada 10-13 Juli 2014, bertempat di Grann Inna Kuta, Bali. Seleksi final MAWAPRES Nasional meliputi: 1) presentasi karya tulis (bahasa Indonesia), 2) interview (re-check piagam penghargaan), 3) Bahasa inggris, 4) FGR (berpikir kritis) dan 5) psikotes.

Picture3 (2)Saya mendapatkan urutan ke-7 dan sekolompok dengan Andhika Putra Sudarman (UI), Muhammad Fauzan Aristyo (ITS), Erwina Salsabila (UGM) dan Stella Alinneshia (IPB). Kelompok ini dibentuk sebagai urutan presentasi, interview dan bahasa inggris. Presentasi karya tulis dilaksanakan dengan setiap peserta secara individu masuk ke ruangan yang terdiri dari 4 dewan juri yang berlangsung 15 menit presentasi dan 20 menit tanya jawab. Interview juga demikian, ada 4 dewan juri dan satu diantaranya adalah psikolog yang dapat mengabsahkan apakah perbicaraan kita sesuai dengan dokumen kita. Bahasa inggris, diberikan dua pilihan topik (paragraf singkat) yang kita tidak tahu topik tersebut tentang apa, diberikan waktu untuk membaca kedua topik tersebut, kemudian memilih topik mana yang akan kita ambil. Proses persiapan nya hanya 60 detik yang kemudian disampaikan pendapat kita dalam 2-3 menit. Beruntung waktu itu saya mendapatkan topik pertama tentang pendidikan dan kedua tentang pendapat seorang ahli konservasi kelautan perikanan dan bagaimana pendapat kita? Jelas, saya akan memilih topik kedua, karena sesuai dengan jurusan dan bidang major kuliah. Singkat kata kalau dalam sesi bahasa inggris menurut saya, banyak berdoa agar mendapatkan topik yang sesuai. Namun demikian, harus lah kita mempersiapkan terhadap topik apapun sebagai perkiraaan yang akan kita dapatkan dan sampaikan.

Mahasiswa Berprestasi Nasional 2014

Leave a Reply