Juli 2019, terbilang salah satu bulan yang cukup intense bagi saya secara pribadi. Awal Juli saya disibukkan untuk mengurus persiapan modul atau materi pelatihan dari dua hal yang akan digabungkan menjadi satu. Terlihat ringan mungkin, karena sudah ada bahannya dan hanya memerlukan usaha untuk membuat jalan ceritanya agar materinya bersatu padu.
Tanggal 5 Juli 2019, sayapun terbang dari Bali kembali ke Ambon. Sesampainya di Ambon sayapun mengisi hari-hari dengan menyiapkan materi untuk pelatihan penilaian/evaluasi kawasan konservasi perairan (KKP) untuk KKP di Maluku dan Maluku Utara yang diadakan pada 15-18 Juli 2019. Cukup membuat tubuh saya tidak beristirahat secara penuh nampaknya, karena tanggal 19 Juli 2019 sayapun harus terbang dari Ambon ke Jakarta dan pada 20 Juli 2019 kembali terbang dari Jakarta ke Malaysiswa guna mengikuti kegiatan International Congress for Conservation Biologi (ICCB) 2019.
Namun, saya maknai perjalanan itu dengan seksama dan sebagai proses pembelajaran sekaligus persiapan untuk menjadi “orang sibuk”. Well ya begitulah setidaknya sisi positif yang dapat saya ambil dari kegiatan yang saya lakukan. Kegiatan ICCB 2019 berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia. Bersama dengan tim kami pun menyiapkan materi atau bahan presentasi dengan baik. Jangan ditanya jam berapa kami tidur, meskipun tergolong presentasi singkat (12 menit presentasi dan 3 menit tanya jawab), tak pernah kurang dari jam 12 malam kami baru bisa beristirahat. Lagi, tapi itu adalah pembelajaran yang menyenangkan menurut saya secara pribadi.
Alhamdulillah setelah kegiatan ICCB 2019 selesai, kami memiliki satu hari penuh untuk beristirahat dan recovery. Keesokan harinya, kami pun melakukan perjalanan learning visit ke Aquaria, KLCC. Belajar banyak di sini tentang bagaimana sebuah Aquaria atau tempat belajar tentang perairan (tawar dan laut) diatur sedemikian rupa sehingga pembelajaran menjadi menarik, baik untuk mengenal hewan ataupun tumbuhan di perairan.
Tanggal 28 Juli 2019, saya dan tim kemudian kembali ke Indonesia dengan tujuan yang berbeda-beda, saya harus ke Jakarta dan tim lain ke Semarang dan Bali. Untungnya, setelah perjalanan pulang sayapun mengambil jatah cuti tahunan. Tanggl 29 Juli 2019, dini hari sayapun terbang menuju ke Abu Dhabi untuk melanjutkan perjalanan ke Belanda.
Anehnya, perjalanan kali ini rasanya seperti perjalanan untuk saya secara pribadi berkontemplasi dan berdamai dengan diri saya sendiri. Memaknainya bukan dengan berapa banyak tujuan tempat wisata atau tempat apapun yang saya kunjungi, saya memaknainya banyak dengan diam dan mengagumi tentang bagaimana segala sesuatu terjadi, di tempat, waktu dan kondisi yang sedemikian rupa adalah yang terbaik.
ps: jika saya membaca kembali tulisan ini, sayapun yakin saya yang menulis tidak mengerti apa yang saya tuliskan 😀
Bornsesteeg – lantai 13 – sembari menikmati pohon-pohon menghijau yang bergerak berirama diiringi dengan sempurnanya warna oranye diujung langit penutup 31 Juli 2019.