Mendarat di Belanda kali ke-empat


Bagi sebagian orang mendarat ke Belanda untuk ke-empat kalinya mungkin hal yang biasa atau bahkan ada juga menjadi hal yang luar biasa. Keduanya memiliki nilai posibilitas yang sama. Berikut ini adalah rangkuman atau kilas singkat waktu mendarat di Belanda: 1). 13 Agustus 2015, 2) 29 November 2016, 3) 30 Juni 2017 dan 4) 29 Juli 2019.


Kali pertama, tahun 2015, saya berangkat dari tanah air untuk melanjutkan cita-cita dalam proses mencari ilmu. Saat itu tujuan saya bahkan tergolong sangat sederhana, ingin belajar, menamatkan sekolahnya tepat waktu, mendapatkan keahlian baru dan menulis karya tulis ilmiah internasional. Saya tahu, jika saya menuliskan demikian mungkin bagi sebagian besar orang (lagi-lagi) mungkin maknanya sangat sederhana. Bagi sebagian lagi (mungkin) obsesi yang cukup tinggi dan percaya diri. Saya lebih memilih untuk tidak memikirkan kedua pendapat tersebut. Instead, saya hanya melakukan apa yang menjadi tujuan awal.

Kali kedua, tahun 2016, saya berangkat dari tanah air setelah menunaikan amanah untuk menjalankan field work tesis pertama tentang bentik makroinvertebrata di kawasan mangrove (gradasi dari darat ke laut) serta di daerah dibangunnya hybrid engineering di Timbulsloko, Demak – Semarang, Jawa Tengah.

Kali ketiga, tahun 2017, saya berangkat dari tanah air kembali untuk menuntaskan tesis kedua saya. Hal ini dikarenakan saya tidak mengambil internship alias magang. Sehingga menjadi kewajiban bagi saya untuk menuntaskan jumlah SKS dengan mengambil tesis lagi. Yap, waktu itu saya pulang ke Indonesia pada akhir bulan April 2017, langsung melakukan tesis dan tinggal di area yang cukup remote di Papua Barat. Beruntungnya, saya tinggal di pulau yang mana mungkin menjadi keinginan semua orang untuk mengunjunginya, Raja Ampat. Tinggal hampir dua bulan di sana, hari-hari mengerjakan tesis, mengumpulkan data dan berinteraksi dengan warga lokal, ranger nya Misool Baseftin dan juga dengan kawan saya. Alhamdulillahnya, tesis saya bisa berjalan dengan lancar hingga akhir Juni 2017 sayapun kembali lagi ke Belanda untuk melakukan analisis data, menulis laporan dan juga sekaligus ujian. Cerita lengkap tentang pengalaman tesis kedua saya dapat dibaca di sini.

Kali keempat, berseleng hampir dua tahun setelah kepulangan saya ke Indonesia (3 October 2017). Menuntaskan janji dan niat untuk mengunjungi Belanda lagi pada tahun 2019. Akhirnya saya membeli tiket PP dan meminta izin kepada pihak kantor untuk mengambil cuti dan untuk membuat beberapa surat keterangan dalam proses pengisian aplikasi Visa. Alhamdulillah prosesnya berjalan dengan lancar, visa saya pun jadi dengan cepat tanpa ada hambatan apapun dan tanpa harus pergi ke Jakarta untuk melakukan proses wawancara. Hal ini berjalan dengan baik berkat bantuan dari Zoera tour travel yang membantu saya dalam proses pengajuan visa. Pelayanan yang diberikan to the max dan sangat baik, cepat dan responsif dengan setiap pertanyaan yang berhubungan dalam proses pengajuan Visa. Long story short, saya Alhamdulillah berangkat dari tanah air akhir Juli 2019, tepat setelah kepulangan saya dari Malaysia setelah menghadiri ICCB 2019.

Alhamdulillah, karena posisi saya dari Malaysia dan pulang ke Jakarta lalu dapat menunggu di bandara saja untuk melanjutkan penerbangan lanjutan ke Belanda. Bayangnya jika posisi saya dari Ambon ke Jakarta lalu ke Belanda, dengan harga tiket Ambon Jakarta yang hampir sama dengan Jakarta Belanda membuat saya mungkin akan meringis karena merogoh kocek yang tidak sedikit. Yups,,, 29 Juli 2019 saya menginjakkan kaki kembali ke Belanda. Aroma bakery nya pekat dan udara segarnya menyapu pipi saya dengan lembut, seolah menyambut dan mengucapkan salam selamat datang kembali 🙂

Kawan saya sudah menunggu tepat di pintu kedatangan, tersenyum dan segera memeluk saya. Kamipun menuju ke parkiran mobil dan bersegera ke rumahnya, ngobrol ngalur ngidul dari airport hingga sampai di kediamannya. Secangkir teh hangat pun menyambut saya ditengah udara yang sejuk. Alhamdulillah

Bersyukur memang kadang membutuhkan perjalanan yang panjang untuk disadari.

Amsterdam, 29 Juli 2019.


Leave a Reply