Menemanimu membuat ku belajar selalu

Menemani mu membuat ku belajar selalu!!!

 

Mari saya tebak, mungkin akan banyak orang yang membaca (mungkin, loh ya!!!, harapannya), ya karena dengan bahasa yang sedikit romantis, topik terkait dengan perasaan terbukti mengundang para pembaca untuk mau membaca. Maaf, namun saya tuliskan saja bahwa isi dari tulisan ini tidak tentang perasaan apalagi cinta-cintaan.

Berawal dari status sebagai mahasiswa yang kurang kerjaan. Harusnya mahasiswa sih sibuk, tapi entah mengapa saya sering sekali merasa kurang kerjaan. Hal ini dikarenakan kuliah di jurusan saya Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, terkenal dengan kuliah yang praktikum nya jalan-jalan, di lapang dan ajangnya jepret sana, jepret sini dengan macam-macam pantai sampai pelabuhan di Jawa Timur. Tidak seperti dengan anak jurusan lainnya, Teknologi Hasil Perikanan misalnya, yang kebanyakan berada di laboratorium, membuat laporan, dan berbagai kesibukan lainnya (mereka bilangnya begitu). Jurusan saya, memberikan waktu yang cukup banyak luang untuk mahasiswanya berkreatifitas.

Sayangnya, tak banyak yang memanfaatkan waktu luang tersebut sebagai ajang untuk menambah soft dan hard skills dalam pandangan saya. Tentunya ini juga tidak bisa dikatakan benar, karena setiap orang kan punya tujuan dan definisi tersendiri tentang apa yang mereka lakukan. Berawal dari kelenggangan waktu itulah, saya yang tinggal di kosan Putri di belakang kampus dengan jumlah anak kosan yang lumayan banyak, mempunyai mbak-mbak kosan yang baik, suka menolong, juga suka uang (becanda loh ya!!! :D). Itu hanyalah fiktif belaka!!! Begini cerita sebenarnya!!!

Mbak-mbak kosan saya itu, hampir semuanya orang Jawa, anak paling satu dua orang dari luar Jawa tapi ujung-ujungnya ditarik garis keturunan ya Jawa juga. Saya adalah salah satu dari dua orang yang masuk kosan putri ini pada tahun 2010, yang artinya hanya ada dua mahasiswa baru yang berhasil bergabung di kosan tersebut. Nasib baik saya beruntung jadi salah satunya, karena kosan ini posisinya sangat strategis dengan harga yang paling murah jika dibandingkan dengan sekitarnya.

Well, karena paling bontot di kosan tersebut dan saya anggap kuliah saya banyak waktu luang. Alhasil saya sering menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang, kuliah pulang) di semester pertama. Karena saya belum menemukan banyak teman yang cocok untuk membuat saya betah berlama-lama di kampus. Alhasil mbak-mbak kosan yang native bahasa Jawa nya setiap hari dikosan mengobrol dengan saya, dengan bahasa campuran, Indonesia Jawa yang kadang membuat saya iya-iya saja karena tidak mengerti. Dua bulan pertama, akhirnya terbitlah Kamus Kecil Bahasa Jawa, yang saya rangkum dan produksi untuk diri saya sendiri, dengan tulisan tangan yang hanya saya sendiri pulalah yang mengerti. Semenjak memiliki beberapa kosakata dalam Bahasa Jawa dan memraktikkannya, saya menjadi lebih akrab dengan mba-mbak kosan.

Akhirnya, yang masih merasa sebagai mahasiswa kurang kerjaan, akhirnya di ajak beberapa mbak kosan untuk menemani mereka ke kampus, praktikum (skripsi), bertemu dengan dosen sekaligus menjadi seksi repot jika mereka mau mengadakan seminar. Banyak hal yang bisa saya ambil manfaatnya: 1). temannya mbak kosan saya menjadi teman saya juga, 2) dosennya mba kosan saya jadi dosen saya juga (saking seringnya, sehingga tak jarang menjadi tahu dan bisa mengobrol dengan beliau-beliau), 3) saya mendapatkan ilmu baru selain dari jurusan saya seperti pemetaan, banjir, DAM, tanaman apel, tanaman jagung, pemupukan, kimia tanah, teknologi industri dan lain sebagainya, 4) waktu saya dihabiskan dengan hal yang bermanfaat (at least menurut saya), 5) mempersiapkan mental saya sendiri untuk menghadapi dunia perskripsian (waktu itu).

Sekarang hal yang sama, sebenarnya yang ingin saya lakukan. Mencari-cari mbak-mbak kosan yang mungkin memerlukan pasukan perang dalam eksperimen mereka. Tapi, sulit untuk menemukannya, karena rasa independensi nya semua pada tinggi. Akan tetapi, alhamdulillah akhirnya saya menemukan beliau yang mau saya repotkan untuk ditemani, untuk saya tanya ini dan tanya itu. Bukan berarti sekarang saya merasa sebagai mahasiswa yang juga kurang kerjaan, melainkan semakin merasa bahwa kurang ilmu, kurang keahlian, kurang pengalaman dan serba kekurangan lainnya (alhamdulillah financial lancar, terima kasih STUNED). 

Aku akan ada selalu untuk menemani mu (objeknya banyak loh ya!!!).

Selamat ANDA TERTIPU !!!! 😀

Leave a Reply