Belanda atau akrab dikenal dengan Netherland juga Holland. Mungkin sebagian dari kita belum begitu banyak paham dan mengetahui apa perbedaan kedua. Well mungkin informasi ini bisa memberikan sedikit informasi mengenai Belanda. Belanda (Netherlands) merupakan salah satu negara yang tergabung ke dalam Uni Eropa, memiliki 12 provinsi dan mempunyai 2 provinsi yang bernama Holland (south and north Holland).
Belanda juga dikenal dengan Nether (dibawah), Land (tanah), atau negara yang rendah/dibawah permukaan laut. Satu pertiga negara Belanda ini berada dibawah permukaan laut. Kemudian raja pertama nya yaitu William 1, William 2, William 3 => anaknya meninggal semua sebelum beliau meninggal. akhirnya beliau mencari istri lagi untuk meneruskan keturunan, ke Perancis tidak ada yang mau, ke Jerman (gadis 22 tahun) tidak mau dan kemudian adik dari gadis ini (21 tahun) mau menikah dengan William ketiga, setahun kemudian lahinya William Welmina putri dari William ketiga, kemudian saat Welmina berumur 10 tahun William 3 meninggal, sehingga kerajaan di ambil alih oleh istri William 3, sampai menunggu Welmina berumur 18 tahun. Untuk pertama kalinya Belanda memiliki atau dipimpin oleh seorang Ratu Welmina, kemudian selanjutnya dipimpin oleh Juliana,,, Belatrix dan king William Alexander yang menikah dengan Putri Argentina.
Menjadi hal membosankan kadang jika menjawab pertanyaan yang diajukan secara berulang. Namun, mengingatkan saya pula dengan pertanyaan tersebut bahwa betapa beruntungnya saya sudah bisa berada disini, ditempat dengan dimensi waktu yang berbeda dengan tanah air. Banyak juga yang menganggap mungkin biasa saja, ditambah lagi dengan kuantitas mahasiswa Indonesia yang memang kian menggelembung jumlahnya belajar di negeri kincir angin.
Sore ini, saya sempat melakukan komunikasi dengan salah seorang teman kuliah. Saya mulai bisa menebak-nebak pola yang akan menjadi bahan obrolan sebelum obrolan lainnya saling saut menyaut atau saling bersua. Pertama, lagi musim apa disana? Pertanyaan yang tak jarang membuat saya geram sekaligus tersentuh, karena memang Indonesia hanya memilih dua musim dan disini empat musim. Kedua, jam berapa sekarang disana? Kadang saya bingung menjawab pertanyaan ini, karena salah satu sistem yang diterapkan juga yaitu maju atau mundurnya waktu (1 jam) awal dan berakhir nya winter (perlu konfirmasi lanjut). Selain itu, pertanyaan ini menyulitkan saya untuk menjawab karena kadang kawan saya tidak melulu di Indonesia dengan Waktu Indonesi Barat (WIB), akan tetapi juga di Tengah (WITA) dan Timur (WIT). Sehingga jika ia bertanya akan saya tanyakan kembali lagi dimana posisi nya di ibu pertiwi.
Pertanyaan lainny yang cukup menarik menurut saya adalah pertanyaan tentang sistem pendidikan di Belanda. Betapa tidak, karena memang sistem pendidikan berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia. Hal yang perlu digarisbawahi adalah sistem pendidikan disini sangat menjunjung keterbukaan dan kejujuran (jika tidak mengerti, mahasiswa bertanya dan dosen akan dengan sabar menjelaskan) dan berbanding terbalik kadang (takut bertanya). Sedikit informasi yang saya tahu yaitu jika anak memasuki usia sekolah (6 tahun, perlu dikonfirmasi) pada hari rabu misal nya walaupun di pertengahan tahun atau studi telah berjalan. Anak wajib didaftarkan ke sekolah. Jika tidak orang tuanya yang akan menerima sanksi karena telah lalai untuk memberikan pendidikan kepada anak.
Jika ditanyakan mengenai sistem transportasi, yang bisa saya jelaskan juga hanya sedikit. Kurang lebih terkait dengan ketepatan waktu transportasi umumnya, kebersihan, keteraturan pengguna jasa transportasi dan tidak lupa harga transportasi yang cukup mahal. Jika memang dikalkulasikan dan dianalogikan maka wajar biaya transportasi mahal karena luas negara Belanda (lebih kecil daripada Jawa Barat) yang jika diberikan harga murah maka akan sangat mudah bagi pelancong, pelajar dan orang untuk menggunakannya yang saya artikan bahwa income yang didapatkan dari transportasi umum tidak bisa diandalkan. Sehingga wajarlah jika mahal, selain jika ingin dikaitkan dengan harga bahan bakar minyak tentunya.
Penggerak ekonomi di Belanda, sejauh pemikiran saya yaitu bersandar pada nilai produksi bunga-bunga (tulip dan kawan-kawannya) hampir ke seluruh wilayah Eropa. Selain itu, sisi wisatawan merupakan keuntungan lain. Jika kita lakukan saya kalkulasi (kotor) misalnya, satu orang wisatawan jika tinggal di Belanda dalam waktu 5 hari membutuhkan akomodasi, konsumsi dan transportasi (50/hari, 30/hari, 30/hari secara berurutan). Sehingga dalam satu hari satu orang wisatawan telah menyumbangkan perekonomian Belanda sebesar 110 euro/hari jika dikalikan 5 hari 550 euro.
Tidak bisa dipungkuri jika sisi wisata bisa menjadi bom penggerak ekonomi. Seperti koin yang mempunyai dua sisi, yang jika tidak disikapi dan kebijakan kurang tepat maka kerugian yang akan didapat. Namun, secara pribadi menurut saya sisi wisata (pariwisata) bukan hanya koin, melainkan dadu, yang mempunyai enam sisi, tidak hanya untung dan rugi. Namun juga ada sisi-sisi lainnya yang jika dimuarakan yaitu investasi masa depan.
Sekain dulu tulisan terkait belanda… (akan bersambung)