Suara antara besi dan kayu yang beradu menjadi satu akibat gesekan-gesekan dari kendaraan roda yang melewati jembatan beriringan berirama, setara dengan jumlah motor yang wara-wiri melintasinya. Setiap kali melakukan perjalanan dari Semarang-Demak entah kenapa kadang ide untuk menulis mengalir begitu saja, begitu banyak hingga kadang tak mampu untuk saya ingat (karena bisa menuliskannya saat berkendara).
Entah suara motor, entah itu suara bus, angkot, truk-truk besar serta ribuan kendaraan motor hampir selalu membuat jantung saya berolahraga. Namun, seninya transportasi di Indonesia memang demikian. Tak jarang rating ke kiri dan belok ke kanan, motor berhimpitan diantara kedua bus atau truk besar. Pejalan kaki dengan entengnya menyeberangi jalan tanpa khawatir beradu dengan mobil. Hal yang hanya terjadi di Indonesia. Mungkin karena orang Indonesia memang merasa punya nyawa cadangan kali ya ;).