Tulisan-tulisan ini saya maksudkan sebagai tempat untuk mengekspresikan apa yang ada di dalam pikiran dan luapan perasaan yang beriring dengan logika. Telah mencapai lebih dari 20 kali pertemuan dalam beberapa kali kesempatan, pertanyaan yang dilontarkan kepada saya pun relatif sama. Maka dalam kesempatan ini saya akan tulis ulang dari catatan tangan saya pertanyaan tersebut sebagai berikut:
1. Bagaimana tips dan trik dalam menulis karya tulis agar lolos dalam suatu perlombaan?
Jawaban: Setidaknya akan ada 6 hal yang saling berkaitan dan menjadi siklus agar karya tulis kita lolos dalam suatu perlombaan yaitu: (1) proposal lengkap dan sesuai format, (2) bahasa baku dan mudah dipahami, (3) benang merah dalam isi tulisan dari judul hingga akhir, (4) memiliki metodologi dan manfaat yang jelas, (5) jika kelompok; adanya kerjasama yang rinci dan (6) jika ada pembiayaan; kesesuaian biaya (detail) terhadap target luaran/tujuan
2. Bagaimana agar presentasi tidak gerogi dan tampil all out?
Jawaban: Menjawab pertanyaan ini sedikit banyak membuat saya memutar otak juga untuk menemukan jawabannya. Banyak buku yang telah membahas mengenai tips untuk menguasai public speaking dan sejenisnya. Menurut saya pribadi agar presentasi tidak gerogi dan tampil all out yaitu dengan: (1) menguasai materi yang akan dipresentasikan (penguasaan materi akan meningkatkan rasa percaya diri), (2) anggaplah bahwa presentasi kali ini adalah presentasi terakhir kita sehingga belum tentu ada kesempatan selanjutnya dan kita akan berusaha secara maksimal atas kesempatan tersebut, (3) jika dalam tim; yakinlah bahwa setiap anggota tim telah meletakkan kepercayaannya kepada kita sebagai representatif nya, jaga dan jalannya kepercayaan mereka dengan baik, (4) lakukan gerakan-gerakan ringan seperti berjalan sedikit, gerakan tangan, mimik wajah (memperlancar aliran darah membuat lebih rileks), (5) yang paling penting berdoa dan yakin bahwa apa yang kita sampaikan memiliki manfaat dan manfaat inilah yang kita inginkan untuk orang lain dapatkan.
3. Apa saja persyaratan untuk menjadi mahasiswa berprestasi?
Jawaban: Tidak sekali atau dua kali saya mendapatkan pertanyaan ini, hingga akhirnya saya akan menjawa untuk menjadi mahasiswa berprestasi dalam versi DIKTI telah ada buku panduannya (setiap tahun akan ada update), penuhi semua kriterianya dan huala… jadilah mahasiswa berprestasi. Namun, secara pribadi mahasiswa berprestasi memiliki batasan-batasan yang berbeda setiap individunya. Menurut saya mahasiswa berprestasi tidak hanya bagi mereka yang memiliki berprestasi segudang dengan tumpukan sertifikat, piala ataupun tanda penghargaan lainnya yang disematkan untuknya akan tetapi nilainya dapat dilihat dari seberapa penting ia dibutuhkan oleh orang lain dan bagaimana ia dapat menanggapinya.
4. Bagaimana cara untuk membagi waktu agar kegiatan tetap seimbang dengan kuliah?
Jawaban: Well, sampai sekarang saya telah mencatatkan pertanyaan ini sejumlah 19 kali. Setiap pertanyaan tersebut terlontar saya akan tersenyum sejenak hingga penanyapun bingung apa ada yang salah dengan pertanyaannya. Tak lama saya akan bertanya kepadanya, berapa banyak waktu kita dalam sehari, hampir semua menjawab 24 jam dan menyepakatinya sejumlah 24 jam. Saya pun bertanya kembali, berapa banyak waktu yang kita butuhkan untuk kuliah, menulis laporan, mengerjakan tugas, makan, minum, sholat, mandi, tidur, perjalanan kosan (rumah) ke kampus, mendengarkan musik, mengobrol,… hingga pada akhirnya setelah ditotal jumlah yang mereka sepakati kurang dari 24 jam. Kemudian saya lontarkan pertanyaan kembali, apa yang dilakukan dari sisa waktu tersebut ????
5. Organisasi apa saja yang pernah diikuti?
Jawaban: Saya mengikuti Himpunan Mahasiswa Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, Forum Mahasiswa Studi Bahasa Inggris, Forum Diskusi dan Penalaran, International Association of Student in Agricultural and Related Science dan Sekolah Kreatifitas Mahasiswa. Pada faktanya, saya bukanlah anggota organisasi yang baik karena di organisasi tersebut saya menjajaki proses sepert moving class, mencoba untuk menambah relasi dengan berpindah-pindah dari organisasi satu ke yang lainnya. Ini bukan merupakan contoh yang baik.
6. Bagaimana cara mendaftar dan mendapatkan beasiswa S2?
Jawaban: Maaf sebelumnya jika jawaban ini tidak bisa membantu dan atau bahkan tidak memberikan jawaban atas pertanyaan yang diinginkan. Singkat kadang saya menjawab, daftarkan diri di universitas tujuan dengan mengunjungi website nya (online registration) ataupun offline dengan memenuhi persyaratannya dan kemudian cari beasiswa dengan menggunakan mesin pintar bernama google, cukup ketikan saja apapun maka informasi akan tersedia. Namun data yang diberikan kadang overwhelming sehingga sulit untuk menemukannya… (dibahas dalam sesi khusus untuk postingan berikutnya)
7. Sejak kapan belajar bahasa inggris dan kursus intensif yang bagus dimana?
Jawaban: Belajar bahasa inggris sejak kelas 4 di Sekolah Dasar (SD), 2002. Beruntunglah anak-anak kecil sekarang telah mempunyai pelajaran bahasa inggris bahkan sejak berada di Taman Kanak-Kanak (TK). Saya pernah mengikuti kursus bahasa inggris 3x kali hingga saat ini, pada saat SMP di kelas 1 di guru bahasa inggris , SMA di kelas 2 di CAMBRICHINDO dan Januari 2015 di TEST English School program intensif IELTS Camp selama 1 bulan (28 hari). Untuk kursus intensif yang bagus saya tidak bisa berkomentar banyak karena kata bagus sangatlah subjektif dan tergantung domisili
8. Pernahkah mengalami kegagalan dan bagaimana cara menghadapinya?
Jawaban: Kegagalan, berasal dari kata “gagal” yang ditambahi dengan imbuhan “ke- dan an” yang kerap diartikan sebagai tidak berhasilnya terhadap sesuatu. Gagal itu pelajaran, gagal itu pengalaman. Cara menghadapinya dengan sadar itu baru gagal, sarana untuk memperoleh pelajaran dan pengalaman. Jangan salah juga mengartikan kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, karena jika dipenggal berdasarkan imbuhannya akan menjadi GAGAL TUNDA SUKSES, gagal tetaplah gagal, maknanya yang harus kita pahami.