Tiba-tiba byuuurrr,,, hujan mengguyur kota Ambon, tanpa peringat dan aba-aba apapun, ia turun saja, terdengar jelas rintik-rintik hujan menyapu genteng dan turun perlahan melalui ujung-ujungnya. Sore itu, saya sedang asyik menatap layar monitor sembari membaca beberapa berita terkini. Tuk-tuk-tuk pintu kantor diketuk, tak lama munculnya seorang kolega yang bekerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan santai masuk dan menyapa.
Kamipun bersalaman, sembari mempersilahkannya untuk duduk. Beliau langsung menjelaskan bahwasanya tujuannya adalah untuk mengantarkan undangan, sembari menyodorkan undangan dan kerangka acuan kegiatannya. Surat saya terima, dengan cepat sayapun membaca ringkas maksud dan tujuan undangan tersebut berjudulkan “undangan pelatihan identifikasi biodata laut dengan menggunakan pendekatan genetika”. Tersenyum saya ucapkan terima kasih, tak lama kolega sayapun berpamitan untuk mengantarkan undangan lainnya.
Hal yang saya inginkan, tak disangka-sangka datang juga, tanpa ada rencana saya mendapatkan undangan untuk mengikuti pelatihan identifikasi dengan genetika. Terbilang lebih dari lima tahun, saya sudah menanti-nantikan dan sangat mengingkan untuk mendapatkan pengalaman riset genetika. Entah mengapa rasanya selalu ada saja hal-hal yang membuatnya tidak dapat terlaksanakan dengan baik. Lebih anehnya lagi, saya melakukan tesis dengan dosen pembimbing yang well-known sebagai geneticist namun tidak melakukan tesis tentang genetik. Namun, saya sempat melakukan hal-hal terkait tentang bagaimana melakukan analisis mulai dari cara sampling dan identifikasi melalui genetik. Tapi tidak secara profesional ataupun tertulis doing so. Jadi bisa dibilang, ilmu tersebut sebagai tambahan dan hal yang saya senangi untuk dilakukan.
bersambung…