Wisuda

 

Selasa, 3 Oktober 2017.
Pagi ini saya terbangun seperti biasanya, tak ada yang begitu terasa berbeda. Kabut diluar jendela kamar nampak malu-malu, ragu antara ingin berkabut atau menjadi cerah. Segera saya bangun, ke dapur untuk minum dan berbelok menuju ke kamar mandi. Keran air saya nyalakan pelan, takut membangunkan teman saya yang masih tertidur juga. Berwudhu,,, sebelum sholat shubuh. Tepat saya selesai mengambil wudhu tak lama teman saya menyapa, good morning. Akhirnya dia juga bangun dan berwudhu juga, kami sholat bersama.

Selepas shubuh saya segera menyalakan heater air dan membuat teh. Kami kemudian bergantian menggunakan kamar mandi dan sarapan. Tak ada yang berbeda di pagi ini, sama seperti pagi sebelumnya. Melainkan barang-barang saya yang sudah mulai tertata rapih di dalam koper, namun masih menyisakan beberapa perabotan seperti piring-piring dan alat dasar rumah tangga lainnya yang masih ada. Lima belas menit telah berlalu, sarapan kami pun selesai, sembari mengobrol kami pun pelan mulai menata sedikit demi sedikit apa yang bisa kami bereskan segera.

Pukul 9.03am tepat, kami menuju lift dan saya pun berangkat menuju ke gedung Aula Wageningen. Aula yang mana peserta wisuda akan mengikuti prosesi sebagaimana mestinya. Sesampainya di Aula, saya bertemu dengan kawan-kawan satu jurusan dengan saya. Percakapan pun di mulai, mulai dari pertanyaan bertanya kabar hingga bagaimana rencana kami ke depan, ternyata di antara 60an mahasiswa sejurusan dengan saya yang lulus dalam waktu dua tahun yaitu hanya 7 atau 8 orang (saya lupa pastinya).

Senangnya, ketika berada dalam Aula, sembari menunggu di depan pintu masuk, saya melihat pembimbing tesis kedua saya datang, wuhuuu…. terima kasih!!! Kemarin beliau sempat menanyakan, “I will come tomorror, would you like it?” dan saya menjawab “yes sure, would be delighted!“, Ah ternyata benar, beliau datang. Senang juga karena ada beberapa kawan Indonesia yang menyempatkan dirinya juga untuk datang dan menyaksikan wisuda saya. Tak lama wisudawan-wisudawati di arahkan ke ruangan dimana para peserta wisuda di jelaskan bagaimana prosesi akan berlangsung. Saya akan berada dan duduk bagian sebelah kanan, mendapatkan giliran atau urutan kedua. Suasana gembira, hangatnya senyuman setiap orang memang berbeda hari ini.


Prosesi berlangsung, disaat nama Agustin Capriati pun dipanggil, saya maju dengan langkah mantap, tegap menuju kursi dan menghadap ke meja yang telah disediakan. Berhadapan langsung dengan Professor yang akan membacakan atas telah terselesaikannya studi master saya dan juga membaca sedikit pendapat saya atau pengalaman saya mengenai studi di Wageningen, juga menjelaskan pendapat yang diberikan supervisor saya selama proses tesis. Rekaman wisuda saya bisa dilihat disini. Ditutup dengan salaman kepada beliau dan mantap saya menerima ijazah/diploma. Alhamdulillah, dalam hati saya, purna juga tugas saya menjalankan studi master ini di Wageningen dan resmilah pula menjadi salah satu alumni di Universitas ini.



Menit ke menit pun berlalu hingga peserta terakhir dipanggil. Sesaat setelah itu, Professor meninggalkan ruangan di ikuti oleh kami para peserta wisuda dan keluarga/orang yang datang. Kami menuju ke hotel yang berdampingan dengan Aula untuk makan kecil bersama (kopi, teh, kue dan minuman lainnya). Disanalah, dimana kami para peserta wisuda baru bisa bercengkrama kembali dengan keluarga (bagi yang keluarganya datang), juga dengan kawan-kawan lainnya. Tak lupa sesi foto-foto pun berlangsung 🙂






Kemudian sebucket bunga saya terima, beberapa coklat, kartu ucapan, dan juga kado lainnya. Memang tidak sebanyak ketika saya wisuda S1, hingga keluarga saya pun waktu itu direpotkan untuk membawa present yang orang berikan. Namun, alhamdulillah menurut saya, saya lebih dari cukup mendapatkan banyak presents. Hal yang paling membuat saya terkesan adalah selepas prosesi wisuda berlangsung dan menuju tempat minum, saya disalami oleh beberapa kolega, ucapan selamat datang silih berganti, juga hingga perkenalan dengan keluarga teman-teman lainnya. Paling mengagetkan adalah ketika seorang nenek-nenek tanpa saya tahu beliau itu siapa (yang jelas keluarga dari para peserta wisuda), menyalami saya dan mengucapkan “congratulations, you did a great job!“, speechless saya mau bagaimana (karena saya tidak kenal beliau dan tidak tahu keluarga siapa), yang jelas waktu itu saya menyalami beliau dan bilang “thank you very much“, sembari melemparkan senyum dan kekaguman kepada beliau.

Saya merasakan sedikit terharu ketika saya didatangi oleh pembimbing saya dan beliau mengucapkan selamat dan mengacungkan kedua jempol beliau. Tak lama beliau membuka tas dan memberikan amplop yang bertuliskan to:Agustin, beliau kemudian bilang, “this is from me and xx (rekan kerja beliau)“. Saya bertanya, “may I open it?“, beliau pun menjawab “yes, sure“. Ketika saya buka ternyata isi amplop tersebut berisi gambar yang dibuatnya dan bertuliskan Congratulations Agustin. Gambar wanita berjilbab biru dengan sepatu olahraga, berbaju yang berlambangkan Manchester United dan di lingkari dengan spesies-spesies laut. Di belakangnya bertuliskan, pesan-pesan beliau untuk saya “…, thank you for being a good student“.


Saya sangat senang sekali ketika membuka dan membaca isi amplop tersebut, beliau tersenyum dan mata beliau berbinar, tanpa banyak bicara kemudian beliau kembali membuka tas nya kembali. Lalu beliau bilang dan menyerahkan “this is from me“, what?? lagi,,, (hehehe), terbungkus rapih dengan kertas kado dan pita berulir bewarna merah dan hijau. Ternyata begitu saya buka lagi, kado yang beliau berikan yakni buku yang berjudul “WHAT IF” karyanya Randal Munroe.


Kemudian, satu persatu pemberian lainnya saya terima, mulai dari bunga, coklat, minuman (jus buah asli) dan kartu ucapan. Terima kasih semuanya 🙂

Leave a Reply