3 Bulan Cepat Berlalu

13 Agustus 2015 – 13 November 2015 ternyata tiga bulan cepat berlalu.

Agustus lalu, ketika saya nikmati hari-hari terakhir sebelum berangkat untuk melanjutkan studi, jalan-jalan special dengan mama tercinta dan telponan sepuas-puasnya dengan keluarga. Dikarenakan saya berangkat dari Malang-Jakarta-Malaysia-Amsterdam. Aneh memang kenapa tidak dari Palembang??? Berhubung saya mahasiswa yang susah move on dan sudah menimbun terlalu banyak barang di Malang allhasil meskipun telah dicicil barang di Malang masih banyak sehingga paketan-paketan berkardus-kardus dikirim ke rumah dan terpaksalah berangkat pula dari Malang karena waktu yang mepet.

IMG_2015-24-9-18-31-16

12 Agustus 2015, pagi itu saya diantarkan oleh keluarga beruang dan beberapa sahabat dekat selain mama yang setia menemani hingga jakarta. Well done, tidak kenal dan berkarib dengan siapapun waktu itu membuat saya yang sudah terbiasa merasakan perjalanan sendiri tidak jadi masalah besar. Toh saya pikir akan di pesawat saja, duduk, nonton dan tidak begitu banyak aktifitas. Ah, ternyata setelah 3 bulan berlalu, saya rasakan memang tipe introvet yang sedikit nyeleneh bercampur egois memang melekat pekat sebagai identitas.

Image yang cenderung serius, tidak bersahabat, egois dan keras kepala memang susah untuk dihapus. Begitulah faktanya, tidak menyalahkan jika tidak sedikit yang berkomentar A B C yang kurang menyenangkan. for me, doesnt matter at all, untuk dijudge demikian, feel free to judge me!!!

Kalau anang (kakek) bilang, biarkan saja orang mau berkomentar biarkan saja orang berkomentar kamu dapat dua hal sekaligus: 1) menyabarkan dan mengoreksi diri, 2) jika ikhlas akan diganti pahala. Enak bukan??? Clearly ya, kalau punya ilmu mukhlisin. Ine (nenek) bilang jangan lupa berdoa sendiri dek, karena doa kami tidak bisa sampai jika dedek sendiri belum berdoa. Banyak hal yang sadari hal yang tidak sepantasnya saya dapatkan bisa didapatkan, saya yakin ini berkat doa-doa keluarga yang mujarab.

Nah, kalau mama dan aba sebenarnya tidak terlalu banyak berkomentar, tapi dari sorotan mata beliau saya tahu apa yang dipesankan. Begitu pula kuyung, kupek dan dini tidak banyak yang bisa kami saling ceritakan dan dipesankan. Ya jelas saya tahu, setiap saya mundur satu langkah atau bahkan seribu langkah ke belakang, mereka akan selalu ada untuk mendorong langkah-langkah berikutnya dengan perlahan tanpa alasan dan tanpa meminta imbalan.

3 bulan terlah berlalu, semenjak 24 Juli 2010 ketika pertama kalinya saya melakukan perjalanan sendiri menapaki jenjang pendidikan di Brawijaya, memang saya tidak begitu merasakan kesepian, sudah terbiasa tepatnya. Ingat betul ketika saya di sidang anak kosan Watu Mujur II-3 karena hal kecil yang bisa dibilang aneh juga. Disidang karena terlalu tidak mau meminta tolong kepada warga kosan meskipun saya memerlukan, simple memang: waktu itu saya mencuci pakaian dan gantungan yang saya punya tidak lebih banyak dari jumlah pakaian yang akan di jemur. Alhasil saya membiarkan pakaian saya di ember hingga pakaian yang bisa dijemur dengan gantungan yang ada kering kemudian baru untuk digunakan untuk menjemur pakaian berikutnya. Meminjam gantungan! Perihal kecil yang membuat saya disidang oleh Mba Trias, Mba Ratna dan Mba Widya yang selanjutnya berganti nama menjadi keluarga beruang karena saya panggil PaBer, InBer, Bermi. Kemudian, Mba Ria yang selalu memberikan nasihat dan pandangan-pandangan secara dewasa yang saya panggil menjadi Tante Bepu.

Well, sejak saat itu saya berusaha mencoba sedikit menjadi extrovet dengan memulai bercerita beberapa hal walaupun kadang tetap saja diam. Namun, kenyamanan dalam keluarga beruang memang tidak bisa saya indahkan bahwa keluarga beruang memberikan tempat tersendiri selama di Malang. Itu sedikit cerita ketika berada di kosan tercinta, Watu Mujur II-3.

Kembali ke kampus, sama cerita nya. Hal yang saya lakukan adalah kuliah-pulang-kuliah-pulang dan kumpul dengan keluarga beruang. Alhasil semester satu berlalu, teman sekelas pun kadang saya tidak tahu! Hingga ada satu event yang saya suka saya ikuti terus menerus hingga mempertemukan saya dengan keluarga baru: Keluarga Rangers yang beranggotakan Mas Faridz, Mas Vian, Laras dan Paundra. 4 orang inilah yang akhirnya membuat saya lebih betah berlama-lama di kampus dan mencoba membuka pintu baru melihat beberapa peluang di kampus.

Selain itu, keluarga NAVIGATOR anggota PSP 2010 pun memiliki tempatnya sendiri. Beberapa kegiatan praktikum hingga perjalanan lapangan, lab dan ataupun acara bakar-bakar (bakar ikan, jagung) dan sebagainya hingga outbond ala PSP yang menginap dan api unggun dan renungan bersama. Ah, kalian membuat masa kuliah saya lebih bermakna. Let says, saya memang yang paling jarang kumpul, maaf atas ketidakhadirannya, tapi saya yakin kalian tahu alasannya. 🙂

Well now, 3 bulan cepat berlalu. 3 bulan tepat nya hari ini,  ketika hari pertama saya dihebohkan dengan kamar yang bermasalah hingga harus menunggu 15 hari berikutnya untuk menempati kamar yang sebenarnya. 3 bulan kamar saya juga tidak banyak yang berubah, 3 bulan ternyata cukup gampang untuk menyortir itu semua, 3 bulan semua mulai terasa jelas, 3 bulan saya melakukan proses sedikit demi sedikit, 3 bulan hari ini! 3 bulan!!!

Wageningen, 13 November 2015.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *