Sabtu, 16 Juli 2016.
Hari kedua, hari ini kami akan memulai perjalanan keliling-keliling pertama kami bersama-sama. Tujuan pertama yakni Lüneburg atau Lunenburg (english), kota yang jaraknya kurang lebih 50 km ke arah tenggara kota Hamburg, Germany. Perjalanan kami mulai dari Ede-Wageningen transit di Amersfoort, Osnabrück, Hamburg dan Lüneburg.
Pagi itu sebenarnya bisa dibilang kami cukup terburu-buru karena mengejar bus dari Bornsesteeg untuk menuju stasiun Ede-Wageningen,,, kurang dari 4 menit kami baru turun dari lift (karena saya tinggal di lantai 14), untungnya pagi ini lift nya cukup bersahabat sekali di pencet kurang dari 10 detik pintu nya sudah terbuka. Kemudian kami bergegas menuju bus stop Bornsesteeg dengan Bus 88 tujuan Ede-Wageningen station. Lampu merah di jalan untuk pejalan kaki pun bersahabat karena ketika kami ingin lewat, baik lampu merah pertama dan kedua semuanya menjadi hijau. Pas sekali bus nya datang dan alhamdulillah kami berhasil masuk bus. Saya rasa perjalanan ini siap dimulai dengan kejadian apapun dan yang saya tahu kami akan baik-baik saja. Terbukti meskipun dengan terburu-buru nya kami, transportasi yang kami tumpangi teratasi dengan tepat waktu dan efektif.
Sesampainya di Ede-Wageningen bus stop, kami menuju ke platform 1 menuju ke Amersfoort yang merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Utrecht di jantung kota Belanda. Di platform 1, saya bertemu dengan Mas Andy, salah satu mahasiswa WUR yang akan pergi ke Schipol untuk menjemput istri beliau. Kami akhirnya meminta tolong beliau untuk mengabadikan satu momen sebelum kami benar-benar berangkat dan keluar Belanda.
Sesampainya di Amersfoort perjalanan kami lanjutkan untuk menuju Osnabrück, Hamburg dan Lüneburg. Di dalam kereta kami masuk di gerbong yang sama seperti yang ada di film Harry Potter dimana yang berisikan enam orang. Ternyata di gerbong yang akan kami tempati sudah terisi dengan tiga orang lainnya. Orang pertama mba-mba mungkin berumur antara 23-26 tahun yang sedang mengerjakan Teka Teki Silang (TTS), Oma-oma yang berusia sekitar 60an tahun dan ibu-ibu (kurang lebih 40an tahun) yang keduanya sedang membaca buku.
Kami yang membawa tas yang cukup besar akhirnya alhamdulillah bisa masuk dan menempatkan diri di gerbong tersebut tanpa mengganggu kegiatan beliau yang sedang membaca dan sibuk mengisi TTS. Sepanjang perjalanan tak banyak yang bisa kami obrolkan, sebenarnya saya takut jika kami mengobrol akan mengganggu beliau yang sedang asyik membaca dan mengisi TTS. Padahal itu juga hak kami sebagai penumpang :).
Sampai akhirnya, karena kereta kami telat lebih dari 15 menit oma yang sedang membaca membuka pembicaraan dengan mba-mba di sebelah kiri saya dan ibu-ibu di sebelah kanan saya pun akhirnya ikut bersuara. Jadilah beliau bertiga bercengkrama dalam bahasa Jerman yang nada dan gaya bahasa nya saya sukai. Walaupun tidak mengerti secara keseluruhan, tapi beberapa obrolan beliau saya mengerti, obrolan beliau sangat berkualitas yakni mengenai waktu yang terbuang karena kereta nya telat, mengenai buku yang beliau baca, mengenai kejadian yang baru-baru saja terjadi di Turki.
Well, singkat cerita kami akhirnya sampai di Lüneburg setelah transit di Hamburg. Martin dan Freyja (Suami dan Anaknya Miss Tutik, guru SMA kami yang sekarang berdomisili di Jerman) menjemput kami di stasiun Lüneburg. Alhamdulillah akhirnya kami sampai di rumah Miss Tutik 🙂