Hallo, selamat pagi, selamat siang, selamat sore dan selamat siang (waktu yang saya tujukan untuk siapapun yang membaca tulisan ini). Kali ini saya akan menceritakan sedikit eksperimen-eksperimen dalam memberikan asupan gizi atau ransum ke tubuh kita yang berarti MAKANAN.
Susah susah gampang memang kalau hidup di negara yang bukan negara asal kita berada. Masakan dan jenis makanan serta rasanya tentu lah berbeda. Namun bukan hal yang tak mungkin membuat feel like home kalau kita masak makanan sendiri sesuai dengan selera dan seperti makanan kita di rumah. Akan tetapi, berhubung sudah hidup dan tinggal di negara berbeda kenapa tidak mencoba berbagai memasak makanan ala-ala di negara tersebut atau mencoba makanan khas setempat.
Well done, beberapa makanan yang telah saya coba disini ternyata rasanya tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Hanya saja packagingnya kadang terlihat lebih menarik. Beberikut beberapa makanan yang sudah saya coba.
- Onbijt en lunch, jika diterjemahkan onbijtkoek (breakfast cake) yang kurang lebih kalau diterjemahkan kue basah. Sama seperti apa yang biasanya di rumah saya hidangkan untuk sarapan tidak jauh-jauh dari kue basah, pempek, mie goreng dan atau nasi (bagi yang mau). Kue basah ini terbuat dari gabungan rempah-rempah yang rasa sayakan kuat adalah rasa cengkeh atau apa ya,,, pokoknya khas rempah-rempah saya tidak bisa menggambarkan nya lebih jelas. Biasanya makanan ini ditemani dengan kopi atau susu hangat.
- Kroket, kalau ini saya rasa pembaca juga tahu bagaimana bentuknya dan rasanya, yang membedakan ketika disini adalah saya akan memilih menu vegan alias sayuran. Saya yang tidak menyukai sayur ini dengan terpaksa memakannya untuk mencoba dan menghindari daging lainnya.
- Oliebollen, nah kalau dari namanya terdengar lucu, bollen kalau di Indonesia juga ada. Tapi kalau olibollen ini seperti donat tapi tidak bulat, atau mungkin bisa saya gambarkan sebagai roti goreng yang tidak berminyak dan ditaburi dengan gula halus yang disertai dengan irisan kismis dan/atau coklat biasanya. Donatnya belanda.
- Jan Hagel, ini kue kering yang banyak dijual di beberapa toko, mudah ditemui bisa ada di Lidl, Albert Heijn, Jumbo atau ditempat-tempat lainnya. Rasanya kurang lebih sama dengan onbijt akan tetapi ini kering dan ada kadang salmon.
- Stroopwafel, belum lengkap di Belanda kalau juga belum mencoba dengan kue ini. Kue setengah kering kalau saya bilang. Kue ini terbagi menjadi dua bagian tipis yang kemudian di tengahnya diisi dengan caramel. Manisnya lumayan juga bagi yang tidak terlalu suka manis, cukup mencoba saja mungkin. Kue ini sangat enak jika di makan dalam keadaan baru selesai dibuat, masih hangat, menambah nilai plus untuk kenikmatan kue.
- dan lain-lain saya bingung mengingat nya untuk di tulis.
Untuk masakan sendiri selama di Belanda, saya mulai mencoba-coba bereksperimen bak koki yang sudah handal. Padahal selama ini tidak pernah pun memasak, hal ini saya alasankan dengan kepraktisan dan cukup murah juga makan di luar dengan kualitas yang bisa kita pilih. Namun, jika disini makan diluar setiap saat??? Big No!!! Makanan adalah hal yang mahal untuk dinikmati, namun bahan makanan jauh lebih terjangkau. Sehingga memaksa diri untuk memasak, selain itu terutama karena kita tidak bisa menjamin makanan diluar bagaimana di negara yang tidak dominan muslim. Memang kadang harus jeli memilah dan memilih makanan.
Beberapa eksperimen yang sudah saya coba yaitu rendang (menggunakan susu coklat, untuk bisa jadi), perkedel, ayam goreng, ayam bumbu bon cabe, sayur soup (kentang, wortel dan buncis), soup kentang, pempek, telur dadar, telur goreng, kue pisang. Sesimpel-simpelnya sesuatu yang saya bikin dengan modal waktu 3 jam maksimal dan bahan atau bumbu ala Aba, masukan semua yang kira-kira cocok di lidah. That’s what I did!