Selasa, 9 Agustus 2016.
Hari ini saya ingin sedikit menuliskan dengan feedback atau yang kita kenal sebagai timbal balik. Feedback atau timbal balik merupakan kata benda (noun) yang tergolong kedalam kata advance, ya kalau teman-teman sedangk kursus IELTS akan sangat haus dengan kata-kata seperti ini. Katanya bisa mendapatkan score yang lebih tinggi jika bisa di sesuaikan dengan kontennya dalam part writing.
Kalau kata orang memang hubungan timbal balik itu sangat diperlukan. Selain cerminan dari respon orang terhadap kita, juga bisa diindikasikan sebagai hubungan yang saling menguntungkan, mungkin kalau dalam bahasa biologinya bisa dibilang simbiosis. Tentunya simbiosis yang kita harapkan adalah yang bersifat mutualisme, saling menguntungkan. Begitu pula dengan feedback yang kita harapkan adalah feedback yang baik dan membangun. Kalau orang bilang ilmu ikhlas yang harus dipakai, yang sering kali diartikan tidak mengharapkan apa-apa. Saya bisa katakan ini adalah kesalahan besar dalam penerjemahan makna. Pertama ikhlas itu tidak semata-mata berarti tidak mengharapkan apa-apa melainkan mengharapkan juga timbal balik, misalnya mendapatkan pahala (bagian dari pengharapan juga bukan?) dan kedua, kalau tidak mengharapkan apa-apa ya artinya tidak akan ada hubungan antara kedua belah pihak misalkan pertemanan. Jika tidak meminta ada feedback apakah bisa seseorang dikatakan berteman? misal si A ngobrol namun si B tidak merespon (tanpa alasan).
Akhir-akhir ini saya menjadi lebih sensitif dalam meminta feedback. Jika respon orang yang diminta feedback hanya tiga atau empat kata misalnya: baik kok, sudah bagus, etc… ya sudah tahu sendiri kan apa yang dapat disimpulkan dengan feedback yang sedemikian??? Secara umum saja saya bilang tuliskan bahwa (jika) ada permintaan untuk memberikan feedback berarti orang tersebut memang sedang membutuhkan masukan dan kemampuan anda mendengarkan dan memberikan timbal balik nyatanya sedang diharapkan.