“Kisah” usaha – beasiswa PhD #3

Alhamdulillah setelah obrolan tentang kehidupan yang cukup mengenyangkan, saya kembali ke hotel. Ada rasa capai yang teramat, alhasil segera mandi dan beberes lalu mengistirahatkan diri. Besoknya saya akan melakukan penerbangan kembali ke kota Ambon, tempat saya bekerja.

Bangun cukup pagi dan sempat olahraga ringan. Kemudian mandi dan bersiap untuk sarapan, well mungkin bagi kebanyakan orang akan merasa cukup tidak nyaman jika makan sendiri. Tapi, bagi saya, sarapan pagi ini sangat menyenangkan karena rasanya sudah legah telah melaksanakan tugas dan menjalankan usaha dalam proses seleksi beasiswanya dengan sebaik mungkin. Sekarang waktunya berserah dan berdoa, lalu menikmati sarapan dengan seksama. Tentunya dengan ditemani musik.

Pesawat saya take off pukul 11an dari Kota Makassar. Untungnya jarak tempuh dari hotel ke airport tidak begitu jauh. Lagian saya juga sudah melakukan self check-in, sehingga bisa lebih bersantai dan tidak terburu-buru untuk ke airport. Memesan taksi dan prosesnya cukup cepat.

Menarik, ternyata orang Makassar memang suka bercerita dan tanya-tanya (mungkin cuma kebetulan), tapi bapak taksi ini cukup ceriwis menurut saya. Beliau bertanya dan memastikan, apakah tujuan saya ke airport. Singkat saya menjawab iya pak, betul ke airport. Pertanyaan lanjutan dari beliau yaitu “jam berapa pesawatnya take off?”. Tidak langsung menjawab pertanyaan sang Bapak, sayapun mengatakan “tidak terburu-buru kok Pak, jadwalnya masih satuan jam lagi”. Nampaknya bapaknya menyetujui bahwa satuan jam masih cukup lama (bagi beberapa orang, 1an jam sebelum take off adalah waktu yang cukup atau bahkan sangat mepet). Well ya, menurut perhitungan saya semua akan cukup, maklum saya tidak suka berlama-lama di airport. Itupun dengan satuan jam lagi, saya masih sempat mampir di lounge maskapai dan menyicip barongko nya Makassar sembari minum teh hangat.

Dalam perjalanan singkat dari hotel ke airport, Bapaknya menanyakan beberapa pertanyaan lanjutan, “liburan ya Mba ke Makassar?” memang dengan setelan membawa koper kecil dan tinggal di hotel dekat Bandara, tak jauh dari label berlibur. Belum sempat saya menjawab, Bapaknya sudah menyambung kembali “karena gak mungkin kerja, sepertinya mbak nya masih kuliah”. Lah si bapak kok berkesimpulan sesukanya ya. Senyum simpul saja, saya membalas “enggak Pak, bukan liburan”. Oooo lanjut si Bapak, terus beliau menanyakan kembali “lalu dalam rangka apa mbak?”. Dalam hati saya bergumam si Bapak kepo juga ya, pengen tahu aja gtu. Well ya, karena sepertinya niat bapaknya baik untuk ajak ngobrol dan mukanya pun seperti orang baik-baik. Jadi saya meladeni pertanyaan si Bapak “habis test untuk seleksi beasiswa Pak, kebetulan dapat lokasi di Makassar”. Si Bapak langsung nyablek dong “ooo.. wah bagus Mba, senang saya masih banyak anak muda yang mau belajar, Bapak doakan semoga prosesnya berjalan dengan lancar dan lulus”. Aaaa,,, mendengar doa dari si Bapak, hati saya meleleh juga dong, teringat tujuh tahun yang lalu, pada saat selesai presentasi dalam ajang PIMNAS di Yogyakarta, ada seoarang dosen yang menyalami saya dan berkata “selamat presentasinya bagus dan semoga sukses” yang berujung tim saya mendapatkan medali Emas. Dalam hati saya berdoa, semoga ini memang pertanda baik Ya Allah. Sayapun menyambung percakapan “Aamiin, terima kasih banyak Pak doanya”. Tak lama kemudian, tibalah saya di bandara. Si Bapak membuka bagasi untuk menurunkan koper saya dan beliau kembali berkatar “semoga lancar dan sukses ya Mba beasiswanya dapat”. Amiin, terima kasih Pak sahut saya cepat.

Singkat cerita saya sudah kembali ke kota di mana saya bekerja, Kota Ambon, manise. Melaksanakan kegiatan seperti biasa, bekerja seperti biasa tidak begitu mengingat atau mantengin website LPDP untuk kapan pengumuman beasiswa dilaksanakan.

Seperti pagi-pagi yang lainnya, setelah saya menunaikan ibadah shubuh yang akan saya lakukan pertama kali saat memegang handphone adalah membuka email. Yap, tertulis jelas ada email yang masuk dari LPDP pukul 04.51am, cukup deg-degan karena yang terbaca di layar HP sebagai judul emailnya adalah “[LPDP] Informasi Pasca Pengumuman Hasil.. Jantung saya rasanya baru teringat dan berdetak cukup kencang, karena teringat kembali dengan proses yang telah saya ikuti, baik dari pengumpulan berkas, menyiapkan berkas, konsultasi dan persiapan wawancara dengan calon supervisor dan supervisor tempat saya bekerja. Well yang intinya, prosesnya tidak hanya sehari dua hari jadi. Terlepas dari waktu, tenaga, dan uang juga yang dihabiskan untuk persiapan test hingga mengikuti seleksi tahap akhir.

Perlahan saya buka dan dengan pelan-pelan mulai membaca dan scroll down handphone nya. Ternyata taraaa…. Alhamdulillah email yang resmi dari LPDP, berisikan pengumuman hasil wawancara tahap II.

Alhamdulillah…

Leave a Reply