Selasa, 13 September 2016.
Hari ini hari kedua saya berada di Malang. Jadwal hari ini yaitu bertemu dengan kawan-kawan SKM, bersilahturahmi dengan Pak Kandar, Pak Gede, Mba Nora dan Mba Wahida serta beberapa lainnya. Saya membuat janji untuk bertemu dengan kawan-kawan SKM pukul 08.30. Tepat pukul 08.37 saya sudah menunggu di Gedung baru namun ternyata sekretariatnya SKM berada di Gedung INBIS lama, gedung E.
Bertemu dengan anggota muda SKM memang cukup membuat saya seperti kembali menjadi mahasiswa S1. Semangat dalam menulis untuk mengikuti Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) baik di tingkat fakultas, universitas, ataupun nasional. PKM nasional diadakan oleh DIKTI yang kemudian secara nasional jika didanai dan lolos maka akan di undang dalam ajang bergengsi tahunan yakni Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Tahun itu, 2012 alhamdulillah kami (saya dan rangers) memiliki kesempatan untuk mewakili FPIK dan UB melenggang ke kanca nasional serta mendapatkan medali emas di PIMNAS PKM-M Presentasi.
Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh kawan-kawan SKM terkait dengan studi saya S2 mulai dari bagaimana caranya bisa tahu informasi beasiswa hingga bagaimana perjalanan saya hingga bisa belajar di Belanda. Well satu per satu alhamdulillah pertanyaan mereka bisa saya jawab dengan sepengetahuan informasi yang saya punya tentunya. Setelah berjumpa dengan anak-anak SKM kemudian saya melanjutkan untuk bertemu dengan Mas Vian untuk untuk bersilahturahmi ke Pak Kandar. Pak Kandar adalah pembimbing skripsi saya sekaligus pembimbing hampir seluruh karya tulis yang pernah saya ikuti di bangku kuliah. Tidak hanya sebagai pembimbing namun Pak Kandar juga sudah kami anggap sebagai ayah kami sendiri. Begitupun sebaliknya beliau memerlakukan kami tidak hanya sekedar mahasiswa bimbingan tapi juga sebagai anaknya. Bertemu dengan Pak Kandar, menambah semangat saya baik dalam studi maupun untuk rencana kerja ke depan.
Selepas bertemu dengan ruangan Pak Kandar, saya pun mencoba menyempatkan diri untuk main ke BPP yang berlokasi tepat di depan ruangan beliau. Saya bertemu dengan Bu Citra dan Rois. Kemudian pak Kandar juga ke ruang BPP dan beliau menelepon Pak Gede untuk datang ke BPP. Saya yang awalnya ingin menemui Pak Gede ke ruangan beliau akhirnya menunggu saja di ruang BPP. Sejurus Pak Gede pun datang, beliau yang baru saja selesai mengajar dan akan melanjutkan pekerjaan lain setelah ishoma akhirnya meminta tolong Rois untuk membelikan makan, spontan saja Pak Gede juga menanyakan apakah saya sudah makan siang juga? saya jawab belum. Beliau tanyakan kembali mau makan ayam KPK? (Saya sedikit bingung ayam KPK, jenis ayam apalagi ini! hahaha, ternyata ini adalah lalapan alias penyetan). Saya menjawab boleh Pak, terima kasih.
Well, akhirnya saya makan siang dengan menu yang sama dengan Pak Gede. Perbincangan kami di ruang BPP cukup banyak mulai dari kerjasama FPIK dengan WWF, alumni FPIK yang sekarang bekerja di TNC, perjalanan kuliah saya, serta tak lupa beliau juga menanyakan tentang rencana minor thesis yang akan saya ambil di Raja Ampat (INSHAALLAH) serta apakah saya sudah menghubungi rekan beliau Pak Purwanto dan pembimbing tesis saya. Kemudian saya juga sempat bertemu dengan Mba Nora dan Mba Wahida, beliau menyampaikan bahwa Pak Daduk menanyakan saya juga akhirnya saya juga memutuskan untuk bersilahturahmi dengan Pak Daduk walau hanya sebentar.
Saya yang diburu waktu karena harus ke Surabaya dan melanjutkan perjalanan ke Semarang dan Demak. Akhirnya berpamitan dari kampus dan segera ke Terminal Arjosari. Sebelumnya saya sempat menunaikan janji saya kepada Mama bahwa akan menemui ibu kosan (tempat dimana saya tingga ketika saya di Malang). Selepasnya saya minta tolong antar Mas Vian ke Arjosari, di Arjosari saya juga masih sempat janjian dengan Bermi yang baru pulang kerja. Bus Panda mengantarkan saya ke Surabaya dengan ongkos tarif bawah (14rb) saya sampailah di Bungurasi, terminal di Surabaya.