Mataram, Nusa Tenggara Barat

Sesaat saya membaca ulang catatan saya tentang keinginan untuk ke Mataram, kala itu lima tahun yang lalu, ketika saya ingin dan yakin sekali bahwasanya karya tulis saya dan kawan-kawan akan kembali terpilih untuk bergabung dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Mataram. Dosen pembimbing kami pun yakin bahwa kami bisa melenggang ke tahap akhir dalam salah satu ajang bergengsi mahasiswa Indonesia. Ternyata, yang telah dituliskan berbeda adanya.

Selang beberapa hari dari proses monitoring dan evaluasi sebagai tahapan akhir sebelum PIMNAS, surat pengumumanpun dipublikasikan. Cepat bergerak mengunduh dan membuka dokumen tersebut. Baris demi baris kami cek bersama-sama. Tidak ada judul karya tulis hasil karya kami. Berkali-kali saya mengecek ulang setiap urutan nama-nama, bidang-bidang dan asal universitasnya. Tetap, tidak ada yang berubah. Nama kami tetap tidak ada. Ternyata benar adanya, kami tidak lolos dalam ajang PIMNAS tahun itu.

PIMNAS 2013, diadakan di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kala itu saya sangat ingin bisa lolos PIMNAS karena sangat ingin ke Mataram. ternyata setelah saya cermati dalam pembelajaran lima tahun belakangan, saya tidak lolos PIMNAS mungkin karena salah niatnya. Salah niat bukan untuk mengikuti PIMNAS melainkan ingin ke Mataram. Alhamdulillahnya, setelah sadar dengan kesalahan niat, saya pun tetap diberikan kesempatan untuk mengunjungi Mataram pada tahun ini. Tidak terduga ternyata, salah satu pihak meminta lembaga dimana saya bekerja untuk berkolaborasi dalam mengadakan sebuah pelatihan tentang pengelolaan perikanan berbasis pendekatan ekosistem di Mataram. Entah bagaimana ceritanya, saya mendapatkan amanah sebagai salah satu pelatih dalam kegiatan tersebut.

26 Maret 2018 sekitar pukul 11 pagi, saya menginjakkan kaki di Praya International Airport di Mataram. Alhamdulillah….

Mataram, memiliki luas wilayah 61.3 kilometer persegi, terletak di provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan trip advisor banyak hal menyenangkan yang dapat dilakukan di Mataram, diantaranya mengunjungi pantai-pantai yang indah. Birunya air dengan pasir putih dan gelombang yang pas, mataram kerap kali dijadikan sebagai salah satu destinasi tepat bagi peselancar. Tidak hanya bagi warga lokal namun juga turis mancanegara. Selain itu ada juga tempat-tempat yang menarik yang dijadikan sebagai salah satu ikon kota Mataram, yakni Masjid Islamic Center.

Saya belum bisa mengutarakan banyak hal secara pribadi tentang beberapa titik atau lokasi wisata di Mataram, karena memang saya datang tidak bertujuan untuk jalan-jalan. Namun, secara pribadi menurut saya Mataram menawarkan suasana yang tenang, jalanan yang luas tanpa macet atau ramai lancar. Paling nikmat adalah makan plencing kangkungnya. Kangkung yang ada berbeda dengan kangkung lainnya yang pernah saya makan, baik di Sumatera, Jawa ataupun Papua. Rasanya kriuk-kriuk seperti keripik, enak dan memiliki cita rasa yang khas. Masyarakat juga mengatakan bahwa kangkung disini adalah yang paling enak se-Indonesia.

Selain kangkungnya, saya juga mencoba beberapa makanan khas lainnya, seperti kue cerorot. Kue yang terbuat dari campuran tepung dan gula merah yang dibalut dengan daun pandan berbulir bak terompet…

Bersambung

Leave a Reply