Networking-Silahturahmi

Bahwasanya memiliki dosen pembimbing adalah salah satu dari sekian banyak cara untuk mengembangkan dan menjalin networking. Alhamdulillah di bawah bimbingan baik dari guru, dosen yang berhubungan langsung dengan kampus (Universitas Brawijaya, Universitas Wageningen) ataupun yang tidak berhubungan langsung (ex-situ) saya mendapatkan pintu-pintu bersilahturahmi lainnya.

Saya ingat pertama kali saya mulai mendapatkan pengalaman dalam menjalin komunikasi dengan beliau-beliau para peneliti dan dosen yang hebat. Waktu itu saya bercerita dengan salah seorang dosen ketika hendak lulus S1, karena memang ingin mendaftarkan diri untuk melanjutkan studi S2 namun saya juga yakin jalan tidak akan selalu mulus sehingga saya memerlukan bekal secara pribadi baik berupa softskill ataupun hardskill. Kalau dilihat dari nilai IPK saya cukup PD namun ketika ditanyai mengenai kemampuan softskills lainnya kadang saya mulai tanda tanya. Well ya singkat cerita akhirnya saya diberikan link oleh dosen terkait adanya kegiatan Marine Science and Technology (MST) training course yang diadakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB). Mulai memulai saya belajar mengenai pentingnya arti dari networking atau silahturahmi.

Kembali lagi, saya di ingatkan bahwa memang networking memegang peranan penting dalam karir atau perjalanan hidup seseorang. Pelajaran langsung baru saya alami kemarin, ketika saya mengirimkan pesan singkat melalui akun researchgate ketika salah seorang peneliti yang sedang memiliki penelitian yang sama dengan penelitian yang saya lakukan. Alhasil ketika dosen pembimbing saya mengundang untuk menghadiri salah satu guest seminar, ternyata beliau peneliti yang saya kirimkan pesan juga berkesempatan hadir dalam event yang sama. Akhirnya saya berkenalan langsung dengan beliau, ketika mendapatkan kesempatan saya bertanya apakah bisa berdiskusi dan bertanya beberapa hal kepada beliau terkait penelitian yang dilakukan. Siapa sangka dibalik kesibukan beliau selaku mahasiswa PhD tingkat akhir, beliau menawarkan waktu untuk bertemu hingga akhirnya beliau dan saya sepakat untuk bertemu Senin, pukul 07.00pm.

Tepat pukul 07.00pm saya memencet bel ruangan beliau dan guess what? Beliau sedangkan memasak Indomie + telur. Saya rasanya tidak enak karena beliau belum makan malam namun beliau menambahkan saya memasak Indomie ini sekalian untuk makan malam bersama. Betapa seorang peneliti senior pun disini menjamu dengan baik, walaupun saya sebagai mahasiswa master yang masih belajar dalam dunia kepenelitian. Tidak hanya semangkuk Indomie, beliau juga membuat teh hangat+susu. Alhamdulillah, karena adat bertamu adalah memakan apa yang dihidangkan oleh tuan rumah (saya yakin makanannya juga halal).

Sembari makan malam, kami bercerita beberapa hal baik tentang penelitian saya maupun tentang pengalaman penelitian beliau. Seusainya, kami langsung melakukan sesi tanya jawab (tentunya saya lebih banyak bertanya), beliau menjelaskan dan juga mendemonstrasikan program yang beliau gunakan ketika melakukan analisis data seperti yang saya punya. Namun sayangnya program yang akan saya gunakan berbeda dengan yang beliau gunakan. Akan tetapi, saya juga bersyukur karena bertambah juga ilmu pengetahuan saya tentang program baru. Terima kasih!

Semuanya berkat networking baik dari para guru, dosen pembimbing, dosen-dosen dan kawan-kawan semuanya. Saya boleh berasumsi bahwa beliau menjelaskan dan meluangkan waktunya juga selain beliau baik juga karena beliau kenal pembimbing saya :). hehehe

Wageningen, 5 December 2016.

Leave a Reply