Sebenarnya banyak yang bisa saya tuliskan untuk bulan ini. Dimulai dari 1 November pun memang sudah ada cerita menarik, namun terkesan kurang baik. Intinya, bulan November tahun ini mengajarkan saya banyak hal:
- Perjalanan Semarang – Demak – Semarang – Yogyakarta – Semarang – Malang – Jakarta -Palembang – Sekayu – Palembang – Jakarta – Semarang – Jakarta – Amsterdam – Ede_Wageningen itu ternyata dekat (bagaimana tidak, hanya saya tempuh dan lakukan dalam sebulan penuh). 😀
- Merasakan makna hidup bagaimana susahnya meyakinkan bahwa air dan makanan yang kita minum dan makan adalah air dan makanan bersih hingga yakin sekali bahwa itu adalah sesuatu yang higenis hingga airnya tak dimasak lagi.
- Melepaskan rindu dengan keluarga, orang-orang terdekat, sahabat-sahabat, guru-guru dan adik-adik tingkat di sekolah sekaligus memumpuknya untuk keberangkatan selanjutnya.
- Suhu 33 derajat – 31 derajat – 29 derajat – 31 derajat – hingga minus dua derajat bisa dirasakan dalam sebulan.
- Bertemu dalam waktu yang singkat dan bertengkar sekaligus akur lagi dengan orang yang paling toleransi kepada saya memupuk rasa percaya, semoga ke depan jalannya lebih baik.
- Melihat mata-mata penuh WOW ketika saya mengatakan A,B,C membuat saya merasa takut karena nanti saya yakin jika mereka sudah mengalaminya sendiri pasti akan memiliki esensi yang berbeda.
- Mengajarkan saya bahwa uang memang tidak bisa menjadikan manusia memiliki kedudukan lebih tinggi dihadapan ALLAH. Akan tetapi, dengan memiliki uang yang banyak tentunya kita akan lebih mudah membantu orang lain (walaupun tidak segala sesuatu dapat dinilai dari materi).
- Tolong berhati-hatilah kepada para PENGUSAHA, tak jarang omongannya bermodalkan JIKA dan HANYA JIKA serta menempatkan semua di dalam prinsip EKONOMI yang kurang benar alias MENILAI SESUATU DARI MATERI DAN INGIN DIJADIKAN MATERI SEMUANYA.
- Bersyukur akan segala sesuatu yang telah ALLAH berikan kepada kita adalah WAJIB HUKUMMNYA. Karena dengan demikian nikmat NYA AKAN BERTAMBAH.