Pelajaran dan perubahan besar yang saya alami disini salah satu nya adalah pengaturan jadwal. Dulu memang untuk waktu masih dibilang belum pernah terjadwalkan dengan benar bahkan untuk satu minggu ke depan. Mau pergi ke tempat A B C ke rumah A B C pun masih sangat flexible. Lima menit sebelumnya pun bisa untuk bilang “aku mau maen ke rumah mu ya” atau hanya sekedar ayo makan bareng tiba-tiba di depan rumah juga bisa.
Disini, saya belajar menyusun jadwal setidaknya 2 bulan ke depan, mulai dari jam 8.30 pagi sampai jam 10 malam. Sebagian besar memang jadwal tersebut terisi dengan kuliah, praktikum, tutorial, meeting student committee, group work dan kegiatan sehari-hari lainnya.
Satu hal penting lagi yang saya pelajari untuk merencanakan kehidupan biar lebih terarah dan tersusun dengan rapih. Bahkan sekarang untuk janjian dengan teman sendiri harus ditanyakan terlebih dahulu rencana dan kegiatannya apa untuk menyesuaikan waktunya. Kemudian, tidak memandang gender yang wanita lebih prepare, rapih dan terarah untuk catatan waktunya. Laki-laki pun demikian, saya sedikit kaget ketika ada teman sekelas yang berkebetulan duduk sebelahan dan mengeluarkan catatan jadwal nya untuk mencatat pertemuan selanjutnya dengan rapih dibuku kecil yang ternyata selalu dibawa kemana-mana.
Catatan lainnya adalah, jangan harap bisa bertemu dengan dosen tanpa membuat janji sebelumnya. No Way! Kemudian jika dosennya berhalangan hadir beliau akan memberikan email 3 hari atau 2 hari sebelumnya jika tidak bisa atau berhalangan hadir lengkap dengan permintaan maaf atas ketidaknyamanannya. Hal ini membuat saya terpacu melakukan hal yang sama atau lebih baik bermain dengan waktu, jadwal dan rencana.
Time table sangat diperlukan!