Catatan akhir tahun 2017


Alhamdulillah 2017 ternyata telah terlewati dan sebentar lagi insyaALLAH akan disapa oleh indahnya 2018. Saya mulai meluangkan waktu untuk membaca buku catatan harian yang telah saya tulis dihampir tiap harinya sepanjang 2017. Tersenyum simpul saja ketika saya membuka buku catatan dan tertuliskan welcome 2017, semoga tahun ini indah dan barokah.


Pembacaan halaman pertama di bulan pertama rata-rata berisikan tentang pergulatan saya dengan tesis, iya saya mulai mengenal dan mempelajari program baru untuk tesis saya. Saya juga melihat di jadwal saya tertuliskan bahwa saya janjian dengan beberapa orang untuk berdiskusi dan mempelajari program tersebut. Iya, awal tahun yang cukup menantang. Sepanjang Januari dan Februari saya disibukkan untuk mengerjakan analisis dan menulis untuk tesis pertama saya. Memang molor dari jadwal yang seharusnya saya sudah bisa sidang di Januari akhir. Akan tetapi, dibalik tertundanya sidang di bulan Januari saya pun bisa lebih mengerti cara menganalisis data dan mendalami tesis saya.


Di bulan Maret, tepatnya 14 Maret 2017 sayapun alhamdulillah telah berhasil presentasi hasil tesis. Disambut dengan tepuk tangan dan ucapan selamat serta senyuman dari supervisors, cukup membuat saya senang atas usaha yang sudah saya lakukan. Namun, tak berhenti disana tantangan berikutnya yakni saya harus segera beralih untuk menyegerakan menulis proposal kembali dan seminar proposal untuk tesis kedua.


Tesis kedua saya alhamdulillah disponsori oleh National Geographic melalui program Young Explorer Grant. Penulisan proposal untuk tesis kedua sayapun tergolong ngebut, paskah penyelesaian presentasi dan ujian tesis pertama. Seminar proposal tesis kedua berlangsung pada 11 April 2017. Berjalan dengan lancar alhamdulillah. Perjalanan tesis pertama memang membuat saya menjadi semakin berlatih bagaimana menulis dan menyusun pola untuk penelitian yang baik. Latar belakang yang jelas serta metode yang sesuaipun saya kuasai dengan baik.


Penghujung April saya terbang ke tanah air, bersamaan dengan rekan saya untuk melakukan penelitian. Penelitian saya dilakukan di Misool, Raja Ampat. Setelah semua perijinan dilakukan dan sesuai dengan prosedur. Sayapun resmi memulai penelitian saya di awal Mei 2017. Awal Mei untuk pertama kalinya saya menginjakkan ke bumi Indonesia di bagian timur, Papua.


Awal Mei saya berkesempatan untuk berbagi dan belajar bersama dengan kawan-kawan dan bapak ibu dosen serta mahasiswa-mahasiswa di Universitas Papua. Berbagi dan belajar tentang bagaimana caranya menggunakan program untuk analisis gambar dan juga analisis secara statistik. Berkesempatan menjadi instruktur saya malah belajar lebih banyak. Lalu, diawal minggu kedua bulan Mei saya menuju Raja Ampat dan memulai penelitian. Hingga tanggal 25 Mei 2017 saya tinggal di pulau yang hanya memiliki satu rumah, homestay lonyalu namanya. Iya kehidupan yang lagi-lagi memberikan saya banyak pengalaman. Saya tinggal di Pulau yang indah, ketika membuka mata di pagi hari, setelah selesai sholat shubuh, biasanya saya berjalan-jalan dengan kaki telanjang menyusuri dan menapaki pasir-pasir di pulau ini.

Deburan ombak dan indahnya sunrise hampir setiap pagi saya nikmati. Alhamdulillah,,, kesempatan yang saya yakin tak banyak dinikmati oleh orang kebanyakan. Dipenghujung Mei pulalah, saya juga lagi-lagi bersyukur dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh berkah dan ampunan, bulan yang penuh nikmat dan kebahagiaan.


Awal Ramadhan saya jalani di pulau yang berbeda yang suasananya pun sangat hikmat. 27 Mei 2017, puasa pertama di mulai. Puasa di pulau yang hanya memiliki 2 rumah. Rumahnya terbuat dari kayu dan dikelilingi oleh pohon-pohon yang rimbun, sejuk rasanya dan semilir angin pantai mesrah menyapa setiap harinya. Bertambah hikmat puasa yang saya jalani karena di pulau ini tidak ada signal internet dan bahkan signal untuk meneleponpun kadang susah. Merupakan suatu kesempatan untuk bermeditasi yang sempurna dalam mendekatkan diri kepada Sang Ilahi.

Walaupun kami melakukan penelitian-pergi ke lapang di bulan Ramadhan, saya dan rekan tetap menjalankan ibadah puasa. Malah menurut kami penelitian yang kami jalankan bertambah hikmat dan nikmat. Tepat diminggu kedua di bulan Juni, 14 Juni 2017, saya pun berkesempatan untuk kali pertama melihat makhluk ciptaannya yang sangat besar dan indah, bak pesawat terbang dengan ekor yang panjang, anggun dan elegan berenang pelan, saya menyelam bersama dengan pari Manta. Wwow,,, berkesempatan menyelam dan melihat pari Manta??? Iyap, thank God. Mungkin bagi kebanyakan orang, apalagi divers pasti tidak asing lagi dan mungkin sudah sangat terbiasa. Namun bagi saya, sebagai diver pemula, hanya puji dan syukur atas karunia MU YA RABB telah memberikan hamba kesempatan seindah ini.


Hingga pada 16 Juni 2017 saya pun terbang untuk pulang kampung. Namun, sebelumnya masih berkesempatan untuk bersilahturahmi ke Malang dan juga sempat ke Bali. Di penghujung Juni akhirnya saya pulang kampung (24 Juni 2017), lalu berselang 2 hari kemudian, rekan saya pun menyusul untuk merayakan idul fitri bersama keluarga. Idul Fitri kali ini alhamdulillah sangat menyenangkan, saya bertemu dengan keluarga besar semuanya, dari kakek, nenek, om tante, keponakan, tetangga juga dengan kawan-kawan SMA.

Tapi saya tak bisa berlama-lama di kampung halaman, tesis saya menunggu untuk segera diselesaikan. Tepat pada 30 Juni 2017, saya pun terbang meninggalkan tanah air untuk kembali melanjutkan studi. Memasuki bulan Juli, saya sudah berada di Belanda, mengambil istirahat diminggu pertama serta merapikan data-data penelitian.

Sebulan penuh di bulan Juli, saya pun melakukan analisis gambar-gambar. Jika saya lakukan kalkulasi secara singkat, rasanya tak mungkin bisa selesai analisis gambarnya, dengan total 1800 gambar dengan 25 titik yang harus diidentifikasi disetiap gambarnya. Ah, tapi saya yakini saja akan selesai pada waktunya. Iyap, dan ternyata di bulan Juli saya sepertinya “over dosis” dan “sakau” dengan tesis. Hahaha,,, setiap kali membuka mata saya langsung menyalakan laptop dan mulai bercengkrama dengan tesis. Waktu yang saya luangkan benar-benar hanya untuk sholat, makan, dan mandi. Tapi sesekali tak lupa juga saya meluangkan waktu untuk menonton youtube dan mengobrol dengan kawan-kawan.

Walaupun ditengah riweuhnya pertesisan, untungnya saya masih bisa mengatur waktu untuk tetap menghadiri weekly meeting dengan rekan-rekan di Thesis Ring, juga weekly meeting di group tesis saya serta weekly meeting dengan supervisor saya (yang sebenarnya tidak sepenuhnya menjadi weekly meeting-karena ini musimnya summer holiday) (perjalanan tesis bisa dibaca disini). Iyes, di bulan-bulan seperti Juli-Agustus rata-rata supervisors mengambil jatah untuk liburan. Tidak hanya supervisors tetapi kebanyakan orang di kampus juga demikian. Tapi saya tetap meliburkan diri dengan tesis 🙂


Bulan Agustus alhamdulillah diminggu pertama analisis saya telah selesai dan segera memulai untuk mengumpulan dokumen untuk diperiksa rekan lainnya. Bersyukur dengan sangat pada 22 Agustus 2017, saya bisa mempresentasikan seminar hasil tesis keduadan keesokan harinya ujian. Yuhuuu,,,,sesuai target!!! Saya bisa dan dinyatakan lulus MSc di Wageningen University and Research pada 23 Agustus, tepat setelah saya menyelesaikan ujian.


Bulan September 2017 saya belajar banyak dengan daily supervisor saya di laboratorium. Belajar untuk melakukan analisis secara genetik di lab. Wuhuu,,, bulan September yang indah, saya lagi-lagi belajar hal-hal baru. Alat-alat laboratorium yang super canggih membuat saya kadang tersenyum-senyum sendiri. Ah, beruntungnya saya :). Di awal Oktober, tepatnya pada 3 Oktober 2017, saya pun menghadiri wisuda bersama dengan rekan-rekan lainnya yang sudah lulus juga, ada 13 orang (kalau saya tidak salah). Senangnya karena dihari wisuda, ternyata banyak kawan-kawan yang hadir juga pembimbing sayapun turut hadir, terima kasih semua (cerita tentang pra wisuda, wisuda dan post wisuda).

Dihari yang sama, sayapun kembali ke Indonesia. Sekitar 10 hari berikutnya saya pun sudah berada di Raja Ampat, mengikuti tim BHS untuk monitoring keadaan terumbu karang disana. Alhamdulillah, saya juga sempat pulang kampung dan liburan tipis-tipis ke Bandung. Sayapun menyempatkan diri untuk bersilahturahmi ke almamater saya di Malang untuk menepati janji untuk kembali. Setelah bertemu dengan beliau-beliau legah rasanya, walaupun memang tidak ada keputusan yang jelas. Tapi saya legah karena saya sudah menepati janji untuk kembali.


Di bulan November, saya diberikan untuk mencicipi beberapa kesempatan belajar lagi. Menjadi panitia dalam kegiatan internasional seminar, menghadiri sebagai salah satu pemateri untuk berbagi hasil penelitian dalam kegiatan simposium, juga menjadi pembicara dalam beberapa kegiatan. Seperti kegiatan sharing terkait tentang beasiswa STUNED, sharing alumni dari organisasi yang pernah saya ikuti, juga sharing tentang kegiatan kepenulisan. Iya, di bulan November saya belajar banyak.

Di akhir tahun ini, Desember 2017. Saya juga banyak diberikan pelajaran, belajar untuk bersabar dalam menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan yang banyak orang ajukan kepada saya. Misalnya apa rencana selanjutnya? , bekerja dimana?, kapan nikah?, mau kemana lagi setelah ini dan rentetan pertanyaan-pertanyaan, yang mohon maaf belum bisa berikan jawabannya.


Catatan akhir tahun, terima kasih atas semua yang diamanahkan kepada hamba Ya Allah, terima kasih atas setiap kesempatan saya untuk belajar, terima kasih telah mempertemukan hamba dengan banyak orang-orang baru yang mampu menjadikan hari-hari saya semakin baik. Alhamdulillah 🙂

Leave a Reply